KedaiPena.Com – Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam kondisi melambat.
“Ekonomi kita sekarang melambat secara perlahan tapi pasti, kuartal kedua dengan adanya pemilu dengan adanya lebaran ekonimi kita hanya tumbuh 5,05%, kalau tidak ada pemilu, tidak ada Lebaran, ini di bawah angka psikologis yaitu 5%,” ujar Sandi dalam sebuah diskusi di Gedung Joang 45, Jakarta, Kamis, (22/8/2019).
Sandi menuturkan angka tersebut jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun 2018 yaitu sebesar 5,27%.
“0.2 % yang hilang itu, berarti ratusan ribu lapangan kerja juga hilang, ini juga lebih rendah dari target yang coba disampaikan oleh pemerintah yaitu 5,2%, missing juga,” beber Sandi.
Tidak hanya itu, Sandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut juga jadi lebih lambat dari kuartal pertama 2019 yang mencapai 5,07%.
“Berarti kita harus waspada dan hati-hati, jangan ngawur dan juga jangan molor,” tegas Sandi.
Sandi melanjutkan saat ini sedianya sudah banyak prediksi-prediksi bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami krisis dan melambat.
“Para analis-analis sudah mulai membanding-bandingkan, ada analisa, ada prediksi bahwa modeling ekonomi mereka sekarang memasukkan skenario, itu skenario krisis. Tidak pernah terpikir kita tumbuh 5 persen, apakah kita bisa menghadapi krisis ini,” jelas Sandi.
Eks pendamping Prabowo Subianto di pilpres 2019 ini menilai salah satu faktor penyebab melambatnya arah ekonomi saat ini disebabkan karena utang yang semakin menumpuk.
“Salah satu indikasinya adalah faktor utang yang sudah semakin berat khususnya, utang pemerintah dan utang korporasi. Ini harus menjadi pemikiran kita bagaimana faktor krisis ini kita bisa mitigasi. kita tanggapi dengan secara pembicaraan yang fundamental dan strategis,” pungkas Sandi.
Sebelumnya, prediksi bahwa ekonomi RI akan melambat hingga ‘nyungsep’ juga datang dari mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini Rizal Ramli.
Rizal begitu ia disapa memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 cuma sebesar 4,5%.
“Kami ingin mengatakan bahwa tahun ini ekonomi Indonesia akan makin nyungsep, pertumbuhan ekonominya paling hanya 4,5%,” kata pria yang akrab disapa RR.
Artinya pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah 5,2% di tahun ini menurut Rizal tak akan tercapai.
“Pemerintah awal tahun mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal 5,2% tapi data terakhir 5,0%. Dugaan kami anjlok terus jadi 4,5%. Kemudian indikator makro menunjukkan kecenderungan makin merosot,” jelasnya.
RR, sapaan Rizal menjelaskan, bahwa apa yang dia sampaikan bertujuan untuk mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan diri dan mengantisipasi.
Namun menurutnya pemerintah selalu membantah kondisi perekonomian Indonesia masih baik.
Laporan: Muhammad Hafidh