KedaiPena.Com – Sebulan setelah Najib Razak jatuh dari kursi Perdana Menteri Malaysia pada bulan Mei 2018, tokoh oposisi negara jiran tersebut, Anwar Ibrahim, datang ke Indonesia.
Di Jakarta, Anwar bertemu dengan begawan ekonomi Indonesia, DR Rizal Ramli.
“You are too kind, you have forgiven Mahathir Muhammad & Najib who jailed you for many years,” Rizal katakan hal itu ke Anwar.
Ya, saat itu, untuk mengalahkan Najib Razak, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim sepakat berkoalisi dan membentuk Pakatan Harapan.
Mahathir Mohamad sebagai ketua, Anwar Ibrahim sebagai pemimpin dan Wan Azizah Wan Ismail sebagai presiden.
Sangat aneh koalisi ini bisa terbentuk, padahal Anwar dan Mahathir kerap bersengketa pada masa lalu. Bahkan Anwar pernah dipenjara atas tuduhan sodomi oleh rezim Mahathir di tahun 1998. Ia pun pernah dituding korupsi oleh DR M, panggilan untuk Mahathir.
Drama juga tersaji pada kasus tersebut, di mana Anwar kala itu dibawa ke pengadilan dengan mata lebam karena dipukuli kepala kepolisian Malaysia saat itu.
Meski kemudian, semuda tuduhan itu tak terbukti. Pada 9 Januari 2012, Anwar bisa menarik nafas legas karena Pengadilan Tinggi Malaysia menyatakan dirinya tidak bersalah atas dakwaan sodomi tersebut.
“Terima kasih Tuhan, keadilan telah ditegakkan,” kata politikus senior itu kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/1/2012).
Kembali ke Rizal Ramli, ia lalu menilai sosok Anwar layaknya Nelson Mandela yang memaafkan lawan politiknya.
“You are the ‘ASEAN’s Nelson Mandela,” puji Rizal.
Namun, di balik pujian tersebut, Rizal mengingatkan Anwar untuk berhati-hati kepada DR M.
“Pertanyaan saya yang kedua, ‘can you trust Dr. M to keep his promise? Dr. M tendered his resignation and open a new drama of Malaysian politics’,” kata dia.
Sebelumnya, Mahathir sempat berencana menjadikan Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia. Namun sebelum janji itu terealisasi, Mahathir Muhammad ingkar.
Koalisi partai politik yang berkuasa di Malaysia Pakatan Harapan (PH) bubar setelah Mahathir Mohamad mengundurkan diri.
Mahathir tampaknya akan membentuk pemerintahan baru kemungkinan dengan pihak oposisi UMNO dan Partai Islam Se-malaysia (PAS) serta partai lain.
Sehari sebelumnya Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia (PKR) Anwar Ibrahim mengatakan dia dikhianati oleh anggota partai koalisi Pakatan Harapan (PH).
Hal itu dikarenakan kabar soal terbentuknya koalisi baru yang terdiri dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) dengan sejumlah partai oposisi.
“Ini melibatkan bekas rekan dari Bersatu dan kelompok kecil dari PKR yang mengkhianati kami,” ujar Anwar, Senin (24/2/2020).
Awalnya Anwar mengaku dia sangat terkejut dengan perkembangan yang terjadi. Menurut dia sudah terjadi pengkhianatan karena sebelumnya janji sudah ditetapkan.
Laporan: Muhammad Lutfi