KedaiPena.Com – Begawan Ekonomi Rizal Ramli mengaku pernah ditanya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia mandek diangka 5 persen.
Hal tersebut diceritakan oleh RR sapaan Rizal Ramli saat menanggapi mandeknya pertumbuhan ekonomi Indonesia diangka 5 persen selama tiga tahun terakhir ini.
“Pak Jokowi pernah nanya sewaktu saya tidak menjadi menteri lagi. Kenapa ini mas Rizal kok ekonomi kita mandek diangka 5 persen. Saya bilang sederhana, mas (ke Jokowi) ini terjadi karena kebijakan marko ekonomi kita (tim ekonomi) konservatif yaitu pengetatan anggaran atau austerity policy,” cerita RR, ditulis, Sabtu, (10/8/2019).
RR melanjutkan seharusnya dengan ekonomi yang melambat pemerintah dapat menggenjot dan memberikan stimulus baru, bukan malah mengejar pajak para pelaku usaha.
“Orang kalau ekonomi melambat harusnya digenjot. Dikasih stimulus dulu, baru dikejarnya pajaknya. Ini kita tidak, kebalik ekonomi udah melambat diketatkan terus malah dikejar pajaknya makin nyungsep yang ada,” jelas RR.
“Saya pun tiga tahun yang lalu sebenarnya sudah bilang kepada Pak Jokowi bahwa sampe 2019 ini pertumbuhan ekonomi RI hanya mencapai 5 persen,” sambung RR.
RR mengungkapkan bahwa kebijakan austerity policy sedianya telah gagal di negara-negara latin dan Yunani.
“Lah kita kok masih menggunakan obat yang sama,” pungkas mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 hanya 5,05 persen secara tahunan atau melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,27 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) pada kuartal kedua tahun ini tercatat Rp2.753 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp2.603 triliun. Atas dasar harga bruto (ADHB), PDB kuartal II 2019 tercatat Rp3.963, triliun.
“Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I sampai dengan kuartal II 2019 dibandingkan kuartai I sampai dengan kuartal II 2018 tumbuh 5,06 persen,” sebutnya dalam konferensi pers, Senin (5/8/2019).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya juga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 hanya mencapai 5,12 persen.
Proyeksi ini lebih tinggi dari raihan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 sebesar 5,07 persen namun lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen.
Laporan: Muhammad Hafidh