KedaiPena.Com – Sengkarut ‘presidential threshold’ atau ambang batas pengajuan calon presiden terus bergulir di DPR. Ada yang mendorong agar ambang batas 20-25 persen, ada yang minta 10 persen, bahkan ada yang mendorong 0 persen.
Tokoh Nasional Rizal Ramli punya pandangan soal ambang batas ini. Ia pun mengingatkan parpol-parpol perbincangannya dengan petinggi PDIP, Taufik Kiemas, menjelang Pemilu 2009. Ketika itu, TK, sapaan Taufik Kiemas ngotot agar ambang batas 30 persen.
“Menjelang Pemilu 2009, almarhum Bang Taufik Kiemas ngotot agar ‘presidential treshold’ 30 persen, agar hanya PDIP yang bisa nyapres,” kata Rizal kepada KedaiPena.Com, Senin (17/7).
“Teman-teman PDIP yakin bisa menang 35 persen tahun 2009,” sambung begawan ekonomi kerakyatan ini.
RR, sapaannya, bersama dengan rekannya, Ir Abdul Rochim lalu mencoba meyakinkan Bang Taufik agar ‘presidential threshold’ diturunkan ke angka 20 persen. Karena perkiraan mereka, PDIP hanya maksimal meraup suara legislatif 18 persen.
“Akhirnya, Bang TK setuju ‘presidential threshold’ hanya 20 persen. PDIP ternyata kemudian hanya dapat 16 persen, tidak bisa nyapres sendiri. Harus berpasangan dengan Gerindra. ‘Lesson learned’, jangan terlalu ‘over confidence’,” tandas dia.
Laporan: Galuh Ruspitawati