KedaiPena.Com – Tokoh Nasional Rizal Ramli saat ini berumur 62 tahun. Dengan umur tersebut, RR, sapaannya, menegaskan akan mewakafkan diri untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih makmur dan lebih maju lagi.
Demikian disampaikannya, saat menjadi pembicara di acara Indonesia Leader Forum yang dipandu Ustadz Bachtiar Nasir di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, ditulis Sabtu (19/5/2018).
“Hampir semua jabatan atau posisi strategis dalam pemerintahan ini sudah pernah saya emban. Mulai dari kabulog, presiden direktur, menteri koordinator dan lainnya,†kata Rizal Ramli yang dikenal sebagai Lokomotif Perubahan.
Mantan penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini menceritakan beberapa keberhasilannya saat menjadi menteri. Saat menjabat menteri koordinator bidang perekonomian dan menteri keuangan (2000-2001) di era Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Rizal Ramli mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari minus menjadi plus dalam waktu satu tahun.
“Waktu saya masuk, minus 3 persen ekonominya. Kami putuskan tidak mengikuti kebijakan IMF (Internasional Monetary Fund). Kita jalan sendiri dengan segala kontroversinya, ternyata, dengan prinsip itu, ekonomi Indonesia bisa meningkat dari minus 3 persen menjadi hampir 4,5 persen,†bebernya.
Selain itu, masih kata Rizal Ramli yang dijuluki Sang Rajawali Ngepret ini, utang luar negeri pun berkurang. “Satu-satunya pemerintahan yang mengurangi berhasil mengurangi utang bukan menambah utang hanya pemerintahan Gus Dur,†tegasnya.
Selanjutnya, kata Rizal Ramli, di era Gus Dur satu-satunya pemerintahan yang berhasil mengurangi indeks kesenjangan ekonomi serta tidak melakukan impor beras selama kurun waktu dua tahun, sambil tetap menjaga kestabilan harga. Pada era Gus Dur yang singkat itu juga, gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) naik dua kali lipat.
“Karena itu, saya ingin mewakafkan sisa hidup saya untuk menjadikan Indonesia lebih hebat lagi, agar rakyat bisa menjadi lebih sejahtera,†ucapnya.
“Indonesia negara yang sungguh indah dan luar biasa kekayaan alamnya. Sungguh aneh kalau empat puluh persen rakyat Indonesia masih miskin. Untuk itu, saya akan mewakafkan sisa hidup saya untuk Indonesia,†tutup calon presiden ini.
Laporan: Muhammad Hafidh