KedaiPena.Com – Indonesia memasuki fase keempat dalam penanganan pandemi Covid-19. Pada fase ini terlihat kepanikan dan suasana krisis. Sayangnya, dalam fase ini, masih ada saja pejabat yang sombong, dengan mengatakan bahwa pandemi sudah terkendali.
Demikian disampaikan begawan ekonomi kerakyatan Rizal Ramli di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
“Kalau orang Medan bilang, ‘kepala lo botak terkendali‘. Loh ini naiknya (penularan) luar biasa. Yang tadinya naiknya biasa tapi tiba-tiba eksponensial. Itu saja sudah ‘ngibul‘ faktanya dikibulin dan datanya ya bolong lagi, sedih deh liatnya ngomong kaya gitu,” kecewa eks Tim Panel Ekonomi PBB ini.
Harusnya, pejabat harus jujur menjelaskan masalahnya dan solusinya dan macam-macam. Manajemen krisis di seluruh dunia, biasanya memgumumkan masalah, faktanya, ini hal yang pertama. Selanjutnya adalah ‘dateline‘ atas target yang diambil.
“Tidak ada tuh selama penanganan Covid-19, saya dengar hal ini dilakukan. Sehingga saya sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa memang pemerintah ini tidak mampu menyelesaikan pandemi, membawa kita keluar dari krisis karena mentalnya tukang bohong. Faktanya saja naik eksponensial bisa ngomong terkendali, zaman Pak Harto saja tidak segitu gendengnya kalau ‘ngibul‘,” tegas dia.
Rizal melanjutkan, kemudian, ketika panik, barulah rakyat diminta bersatu, gotong royong. Padahal, selama ini rakyat di bawah diadu secara tidak langsung oleh yang punya kuasa. ‘Buzzer‘ dan ‘influencer‘ yang dikuasai dan dibiayai oleh penguasa diadu dengan rakyat biasa.
“Kok begitu krisis, begitu mendekati titik jungkal ‘tipping point‘, minta persatuan, minta gotong royong jadi jangan ngimpi deh. Tapi saya setuju dan saya dukung kita gotong royong, tapi saya minta Jokowi stop dulu ‘buzzer influencer‘ yang dibiayai kekuasaan. Itu yang merusak Indonesia,” lanjut RR.
Laporan: Muhammad Lutfi