KedaiPena.Com – Inisiator Pansus Century membongkar lagi kasus Centurygate. Salah satu inisiator, Mukhamad Misbakhun menegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) terlibat dalam kasus yang menyeret uang bailout 6,7 triliun, hingga akhirnya sampai 8,1 triliun dan mengalir untuk penyelamatan ilegal Bank Century.
Ia menyampaikan ini karena banyak pihak yang tidak mengerti kasus ini hingga percaya bahwa pada framing bahwa Sri Mulyani memang menteri keuangan terbaik di dunia.
“Dalam dugaan personal saya, SMI lagi mempoles citra dirinya di media dengan cerita indah dan gemilang, seakan tanpa aib dan episode gelap karena ingin masuk menjadi Gubernur BI di bulan Mei 2023 ini,” kata Misbakhun.
Selengkapnya: Perlu Ditegaskan, Sri Mulyani Pernah Terseret ‘Centurygate’
Ekonom senior Rizal Ramli berkomentar atas tulisan Misbakhun. Kata dia, pada waktunya, akan terbuka SMI hanya jadi beban Indonesia karena kebijakan-kebijakannya.
“Utang jor-joran berbunga tinggi (2-3% lebih tinggi dari negara-negara yang ratingnya sama atau lebih rendah dari RI). Beban kelebihan bunga tersebut yang harus bayar rakyat Indonesia” tegas Rizal, di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Kebijakan-kebijakan SMI bikin susah rakyat. Hal ini membuat persepsi tentang Jokowi semakin anjlok, akibat kebijakan-kebijakan ‘sing printil’ SMI.
“Sri Mulyani dipuja-puji media internasional karena memang menguntungkan kreditor-kreditor internasional (selisih bunga +2%) dan tukar iklan (untuk ‘personal branding‘),” ujar RR.
“Dibandingkan dengan senior-senior seperti Prof Widjojo (Nitisastro) dan kawan-kawan, SMI benar-benar payah dan merugikan RI,” imbuhnya.
Ia lalu mengambil contoh masa pemerintahan Soeharto. Kata dia, soal teknis, Presiden Soeharto memang tidak mengerti secara detil. Tapi Prof Widjojo Nitisastro dan Tim Ekonomi tidak membohongi Soeharto.
“Demikian juga Gus Dur, saya tidak pernah ngibuli Gus Dur. Di situlah integritas kaum intelektual diuji,” lanjut Rizal.
“Sekarang, mentang-mentang bos’e ndak ngerti, terus kasih angin sorga dan terus membebani RI dengan utang ugal-ugalan yang akhirnya harus dibayar rakyat. Kalau Jokowi mudah diakali LBP (Luhut Binsar Panjaitan) dan SMI, artinya RI-1 hanya kecelakaan sejarah,” RR, sapaannya menegaskan.
Laporan: Muhammad Rafik