KedaiPena.Com – Tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan pemerintah agar memprioritaskan kemajuan dunia pendidikan. Sebab, generasi muda yang berkualitas akan membawa masa depan bangsa yang cerah.
Rizal Ramli mengungkapkan beberapa hal yang mesti diperhatikan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, sehingga mampu mencetak generasi muda yang unggul.
Pertama, menurut Rizal, tingkat kesejahteraan tenaga pendidik atau guru harus ditingkatkan. Pasalnya, hingga kini masih banyak guru yang berpenghasilan dibawah upah minimum. Bahkan, lanjut Rizal, ada beberapa guru di daerah masih berstatus tenaga kontrak.
“Jika para guru sudah sejahtera, maka mereka akan lebih fokus untuk memberikan materi pelajaran kepada para siswa. Karena masalah internal, termasuk urusan ekonominya sudah selesai,†ujar Rizal dalam diskusi kebangsaan di Universitas Negeri Jakarta, Kamis (27/10).
Selain itu, imbuh Rizal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memperbanyak program kompetisi antar siswa dan tenaga pendidik. Hal ini menjadi sangat penting, agar ada motivasi dan berani berkompetisi.
“Mungkin bisa diperbanyak program cerdas cermat di kalangan siswa dan juga guru. Ini untuk memberikan stimulan bagi mereka agar lebih kreatif, berani adu ide dan pemikiran†kata ekonom senior itu.
Kedua, sambung Rizal, pemerintah juga harus memperbanyak sekolah-sekolah kejuruan. Rizal kemudian mencontohkan beberapa negara maju yang menerapkan pendidikan kejuruan kepada anak sejak dini.
“Jerman, Skandinavia, dan Swis bisa menjadi negara maju, karena sejak dini para siswa-siswinya sudah diberikan pendidikan kejuruan sesuai dengan minatnya. Lalu, diikuti dengan Singapura di era Lee Kuan Yeu, dimana anak didik di sana harus melalui politeknik,†tutur pendiri lembaga think thank Econit itu.
Di Indonesia, menurut Rizal, kendalanya adalah kurikulum pendidikannya terlalu banyak, sehingga para anak didik menjadi tidak fokus. Oleh karena itu, pendidikan harus disesuaikan dengan bakat dan kemampuan anak.
Ketiga, sambung Rizal, pendidikan toleransi beragama dan menghargai perbedaan suku dan ras harus ditingkatkan.
“Perbedaan budaya dan agama adalah kekayaan kita. Nah, itu harus ditingkatkan. Bukankah semboyan kita adalah bhineka tunggal ika,†tegas Rizal.
Rizal meyakini bahwa pemerintah mampu mewujudkan pendidikan berkualitas. Hanya saja, anggaran pendidikan sebesar Rp440 trilun atau 20 persen dari nilai APBN dapat dipergunakan dengan baik dan benar.
“Ini kan penyakitnya adalah penggunaan dana pendidikan selama ini masih tidak jelas. Korupsi di Kemendikbud paling tinggi. Tapi, saya yakin Pak Presiden Jokowi bisa mengatasi itu. Karena dia (Jokowi) masih memiliki komitmen untuk memajukan bangsa,†pungkas Rizal.
(Prw)