KedaiPena.Com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani melakukan kegiatan penanaman pohon dalam rangka “Rowah Gawah”. Pengelolaan taman nasional memang tidak lepas dari peran serta masyarakat di sekitar kawasan karena nilai-nilai kearifan lokal dari masyarakat setempat berperan penting dalam kelangsungan kelestarian alam.
Demikian dikatakan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, Agus Budi Santosa dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Selasa (30/1/2018).
“Kearifan lokal tersebut seperti tradisi “Rowah Gawah†masyarakat Sasak yang menghuni Pulau Lombok. Rowah dalam bahasa Sasak berarti syukuran yang bertujuan untuk menolak balak, sedangkan Gawah yang berarti hutan. Jadi, ‘Rowah Gawah’ merupakan selamatan agar terhindari dari bencana yang diakibatkan oleh kerusakan hutan,” jelas Agus.
Bersamaan dengan kegiatan ‘Rowah Gawah’, Balai TN Gunung Rinjani melakukan kegiatan penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan peran aktif masyarakat di dalam pemulihan ekosistem hutan TNGR. Kegiatan ini dilakukan di kawasan Hutan Sempur Zona Rehabilitasi wilayah kerja Resort Aikmel SPW II Balai TNGR selama dua hari mulai tanggal 27-28 Januari 2018.
Kegiatan penanaman pohon ini diikuti sekitar 200 orang terdiri dari Balai TNGR, unsur Muspika Aikmel, Komunitas dan kelompok Pecinta Alam, HMI, JALUR, Lembaga Alam Nusantara (LAN), Gempar, Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Resort Aikmel, Pramuka Saka Wana Bhakti dan masyarakat Sempur Desa Aik Prapa.
“Selain penanaman pohon, diadakan kegiatan lain meliputi kemah bhakti, diskusi konservasi dan penanaman bibit pohon pada lahan sekitar 10 Ha sebanyak 4000 bibit yang terdiri dari jenis kemiri, beringin, durian dan nangka,” sambungnya.
Kegiatan dibuka oleh Kabid Destinasi Dispar Lombok Timur, dan ditutup oleh Balai TNGR yang diwakili Ka. Seksi Pengelolaan Wilayah II, dan Camat Aikmel serta Kepala Desa. Narasumber kegiatan ini yaitu Balai TNGR dan Camat Aikmel.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan diskusi bersama masyarakat dimana diharapkan masyarakat semakin peduli tentang kelestarian hutan serta bisa dilakukan ditempat lainnya dengan pelibatan penuh stakeholders.
Balai TNGR mengharapkan MMP dan masyarakat sekitar kawasan Sempur selalu bekerjasama dengan petugas TNGR didalam melakukan monitoring dan pemeliharaan terhadap tanaman.
Harapannya tanaman tersebut bisa tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat Sempur khususnya dan masyarakat Pulau Lombok pada umumnya. Selain itu disampaikan mengenai instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya terkait menanam dan memelihara 25 pohon seumur hidup.
Setelah kegiatan ini rencananya akan diadakan kegiatan serupa di tempat lainnya bersama Masyarakat sekitar kawasan berupa penanaman pohon yang rencananya akan dilakukan di wilayah Desa Lenek Duren resort Aikmel.
Laporan: Irfan Murpratomo