KedaiPena.Com – Kasus pemblokiran rekening UD Pramono, pengepul susu dari 1300 peternak sapi oleh Kantor Pajak Pratama Boyolali Jawa Tengah, merupakan preseden buruk pemberdayaan ekonomi rakyat di awal pemerintahan Prabowo Subianto.
Demikian disampaikan Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr Ali Mahsun ATMO, M. Biomed dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (13/11/2024).
“Hal tersebut membuat turunnya quota serapan produksi susu domestik oleh Industri Pengolahan Susu (IPS),” kata Ali.
Selain itu, hal ini juga mengakibatkan peternak dan pengepul susu di berbagai wilayah, di Pasuruan, serta daerah lain di Jawa Timur dan Jawa Tengah membuang susu sia-sia dan mencemari lingkungan.
“Ini menjadi kabut keberpihakan Presiden Prabowo Subianto yang menunjukan totalitas, fokus, sungguh-sungguh, serta lari super cepat melalui PP 47/2024 ke ekonomi rakyat UMKM,” tegas Ali.
Preseden buruk tersebut, tambah dia, tidak linear dengan kemauan kuat Presiden Prabowo Subianto wujudkan swsembada pangan dan sukses jemput puncak bonus demografi 2030 sebagai prasyarat Indonesia jadi negara maju 2045.
Ali pun meminta Pemerintah merombak total secara revolusioner tata kelola pajak dan susu Indonesia.
“Hadirkan Badan Penerimaan Negara RI dari pajak, cukai, hilirisasi, digital ekonomi, serta masih banyaknya potensi sangat besar penerimaan negara. Hal ini menjadi sebuah niscaya bagi Indonesia lima tahun ke depan 2024-2029,” tegas dia.
Laporan: Muhammad Rafik