KedaiPena.Com – Begawan ekonomi Rizal Ramli kesal terhadap pernyataan pejabat yang menyebut subsidi untuk BBM Pertalite bagaikan membakar uang negara. Kata dia, yang membakar uang negara adalah bunga utang, bukan subsidi BBM.
“Saya terganggu dan bahkan kesel ketika membaca (berita) pejabat mengatakan subsidi Partalite bakar uang (negara),” kata Rizal Ramli di Jakarta, Senin (19/9/2022).
“Mohon maaf, mayoritas yang menggunakan Pertalite adalah 120 juta pengendara sepeda motor yang menggunakan motornya untuk bekerja dan mengantar istri dan anak. Inilah golongan menengah bawah, bukan orang kaya,” sambungnya.
RR, demikian mantan Menko Perekonomian era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini disapa, mengatakan yang semestinya disebut membakar uang negara adalah pejabat yang mengambil utang dari negara lain dengan bunga yang tinggi.
Sebab dengan begitu, negara harus membayar bunga utang dengan cara mengutang.
“Pembakar uang paling besar itu pejabat yang ngutang jor-joran dengan bunga ketinggian, yield 2% di atas negara-negara yang ratingnya lebih rendah dari Indonesia. Sehingga tahun depan, Indonesia harus bayar bunga utang saja Rp441 triliun dengan cara ngutang lagi,” sebutnya.
RR lantas menyebut, pemerintahan Jokowi sebenarnya bisa menegosiasi ulang bunga utang untuk menjaga APBN tidak jebol.
Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya ini menjelaskan negosiasi utang bisa menjaga anggaran sebesar Rp 200 triliun, sehingga pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM Pertalite.
Laporan: Muhammad Lutfi