KedaiPena.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Muhammad Haikal, menyalahkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendorong Garuda Indonesia membeli pesawat berbodi besar. Sebab, hal itu membuat Garuda merugi.‎
“Memang sudah kita prediksi ketika Garuda Indonesia beli banyak pesawat bodi besar dan  masuk ke Indonesia, maka beban biaya lisingnya sangat  berat. Maka itu Garuda harus berfikir bagaimana cara mengembalikan keuntungan dari kerugian yang mereka buat,” ujarnya kepada ‎KedaiPena.com di Jakarta, ditulis Minggu (28/8).
Politisi Partai Gerinda ini, menjelaskan bahwa kerugian yang diterima Garuda Indonesia saat ini sangat berbanding terbalik dengan laba yang mereka bukukan tahun lalu. Ketika itu, Garuda bisa meraup laba hampir Rp800 miliar.‎
“Tahun ini kerugian yang diterima oleh Garuda Indonesia sebesar Rp812 miliar. Walaupun Dirut (Direktur Utama) Garuda sudah mencoba untuk melakukan efisiensi, tetapi cicilan dan bunga dari pembelian pesawat besar membuat mereka rugi,” sesal Haikal‎
Kata Haikal lagi, membengkaknya kerugian yang dialami oleh Garuda Indonesia dikarenakan belum adanya landasan-landasan terbang yang dapat menampung pesawat-pesawat berbadan besar. ‎
“Hal tersebut memang sangat menguntungkan Singapura dan Malaysia dengan transitnya pesawat kita disana. Dan kita baru mempunyai solusi pada tahun 2018 ketika landasan terbang Soekarno Hatta yang baru jadi. Sehingga kita bisa jadi tempat transit untuk rute Australia dan sekitarnya,” tandasnya.
Seperti diketahui, mantan Menteri Kordinator Maritim dan Sumber Daya alam Rizal Ramli sewaktu menjabat, pernah berselisih dengan Menteri BUMN Rini Soemarno akibat pembelian pesawat berbadan besar Garuda Indonesia.
Rizal menuding pembelian ini terkesan boros, tidak efektif serta memaksakan situasi yang sebenarnya belum dapat dikendalikan.
(Prw/Apit)‎