KedaiPena.com – Tetap menjalankan proyek yang menyedot anggaran pemerintah bukanlah langkah yang tepat di saat pemerintah mengalami penurunan pemasukan. Hasilnya hanya semakin menyusahkan masyarakat dengan kebijakan menaikkan harga komoditas maupun pajak. Belum lagi hutang dengan bunga yang harus dibayar setiap jatuh tempo.
Begawan Ekonomi, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO), Rizal Ramli menyebutkan pemerintah salah besar jika terus menjalankan proyek walaupun kondisi perekonomian sedang defisit pemasukan.
“Seharusnya, saat sedang menurun, kita fokus pada usaha yang menghasilkan duit. Jangan malah sibuk proyek terus. Lalu bayarnya bagaimana? Ya hutang lagi,” kata Rizal dalam acara halal bihalal dan HUT ke-4 ASPRINDO di Sari Minang Juanda Jakarta, Sabtu (14/5/2022).
Lalu untuk bayar hutangnya, pemerintah tak punya pilihan selain meningkatkan akses pemasukan melalui peningkatan pajak dan meningkatkan harga komoditas.
“Sebetulnya, kondisi Indonesia saat ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk recovery. Tapi sayangnya pemerintah sibuk menaikkan harga dan pajak. Karena pemerintah tak punya anggaran,” ujarnya.
Ia menyebutkan mengurus pemerintah, tak beda dengan mengurus perusahaan atau keluarga.
“Kalau sedang tidak ada uang, ya berhenti dulu. Setelah ada uang, baru lanjut lagi proyeknya. Sementara pemerintah sekarang, sudah tahu pemasukannya menurun, tetap saja melanjutkan proyek ini itu,” ujarnya lagi dengan nada heran.
Rizal menyebutkan pokok hutang Indonesia tahun ini sudah mencapai Rp400 triliun dengan bunga hutang mencapai Rp380 triliun.
“Bayar bunganya saja sudah sudah. Apalagi bayar pokoknya,” pungkasnya.
Laporan: Hera Irawan