KedaiPena.Com – Di tahun 1998, krisis ekonomi, finansial, moneter, geopolitik terjadi. Alhasil, presiden saat itu, Soeharto lengser.
Embrio kondisi serupa terjadi juga saat ini. Mulai dari meroketnya utang, penurunan daya beli, dolar membumbung tinggi hingga kerawanan sosial.
Demikian dikatakan begawan ekonomi Rizal Ramli kepada KedaiPena.Com, ditulis Jumat (1/6/2018).
Meski demikian, Rizal tidak ingin pergantian pemimpin politik terjadi sebelum 2019. Tapi harus lewat pemilu yang demokratis.
“Sebab kalau Jokowi turun, yang naik (jadi pemimpin nasional) orang yang bahaya,” kata Rizal tanpa menyebut nama.
Pada Pilpres 2019, sambung dia, juga harus dilakukan dengan adil dan demokratis.
“Kita tidak ingin Pilpres 2019, termasuk Pilkada 2018 terjadi kecurangan. Kita ingin jujur dan adil,” tegas RR, sapaannya.
“Setiap lubang yang ke arah sebaliknya, akan menjadi masalah, siapapun yang menang. Jadi untuk perdamaian, jangan ada yang ngaco di pilpres,” tandas Rizal.
Laporan: Muhammad Hafidh