SETAHU kami, sebagai aktivis pergerakan yang fokus di daerah dan waktu itu kami masih kategori mahasiswa baru.
Aktivis 1998 yang kami kenal ketika di Jakarta (nasional) dan selalu menjadi motor pergerakan kawan kawan lainnya, termasuk melakukan konsolidasi sampai ke daerah-daerah adalah seperti Bung Savic, Sarbini, Kasino, Abdullah, Wahab, Eli Salomo, Muhaji, Hengki, Mashinton, Adian, dan lain-lain, yang tentunya yang lain tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Nama-nama mereka itu cukup dikenal dan disegani kawan-kawan seperjuangan didaerah waktu itu. Mereka semua lokomotif dan inspirasi gerakan aksi-aksi di tahun 1998.
Bahkan sampai saat ini beberapa kawan itu masih sesekali ada yang ketemu dalam satu forum, walaupun banyak juga yang sudah jarang bertemu.
Bicara gerakan 1998, tanpa pandangan-pandangan mereka tentu tidak lengkap dan terasa hambar ramuan sajian sejarahnya.
Kecuali nama Faisal Asegaf, waktu itu kami tidak pernah mendengar nama dan kiprahnya, apalagi batang hidungnya, hehehe.
Apapun pilihan politik dan model pergerakan hari ini, kami tentu apresiasi dan salut dengan konsistensi perjuangan kawan-kawan aktivis 1998 itu.
Mereka badung dan berani dalam berjuang. Bung hengki misalnya, sejak dulu kami ingat dia salah satu yang rajin mengkonsolidasikan kawan-kawan di daerah untuk tanpa lelah melawan otoriterianisme rezim Orde Baru. Pun termasuk juga bung Kasino gondrong, bung Muhaji, dan sebagainya.
Mereka sebagaimana bang Rizal Ramli dkk pada eranya tahun 1977/1978, kawan-kawan aktivis 1998 tersebut patut selalu kami apresiasi dan setidaknya menjadi ikon di tahun 1998 sejarah pergerakan Indonesia modern dalam melawan otoriterianisme rezim dan memperjuangkan demokrasi.
Termasuk kawan senior pergerakan 77/78 yang sangat kami hormati, segani dan banggakan, Bang Rizal Ramli, kiprah pergerakannya cerdas, berani dan visioner.
Rekam jejaknya, baik ketika diluar pemerintah maupun di dalam pemerintahan konsisten memperjuangkan agenda-agenda kerakyatan dan agenda kebangsaan.
Berbagai prestasi cemerlang menyertai setiap rekam jejak langkahnya. Dengan kemampuan, leadership, dan integritasnya.
Bang Rizal Ramli menjadi salah satu ikon senior pergerakan yang sangat layak menjadi referensi pergerakan saat ini ketika kondisi kerakyatan dan situasi kebangsaan kian kompleks permasalahan.
Bang Rizal Ramli yang akrab dipanggil bang RR di ranah kawan-kawan aktivis pergerakan, dalam sejarahnya tercatat konsisten melawan otoriterianisme rezim, menolak sistem ekonomi neoliberalisme dan memperjuangkan demokrasi.
Tentu jauh kalau dibandingkan dengan Faisal Asegaf yang namanya saja absen dan tidak pernah terdengar ketika era perjuangan reformasi 1998. Bisa bisa kualat kita. Hehehe.
Selama dipemerintahan Gus Dur (2001) dan pemerintahan Jokowi (2016), Bang RR telah membuktikan kapasitas dan kelasnya sebagai sosok orang pergerakan yang luar biasa, daya dobrak dan daya terobosnya kongkrit dan solutif untuk berbagai permasalahan bangsa.
Dari mendobrak benalu-benalu negara seperti KKN, sampai membangun agenda-agenda strategis dan sistem yang pro kerakyatan dan kepentingan bangsa, contohnya selamatkan PLN, Garuda, BII, Bulog, tingkatkan pertumbuhan ekonomi, dsb pada 2001. Pengelolaan Blok Masela, Laut Natuna Utara, Tourism, dan sebagainya pada 2016.
Bang Rizal Ramli, referensi orang pergerakan dan aset bangsa seluruh rakyat Indonesia.
Oleh Khabib, aktivis 98 Jateng