KedaiPena.com – Jelang dioperasikannya Kereta Api Cepat Jakarta Bandung pada Juni 2023, ramai isu akan diberhentikannya operasional Kereta Api Parahyangan rute Jakarta Bandung.
Menanggapi isu tersebut, Ekonom Rizal Ramli menyampaikan bahwa ia menyesalkan jika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan pemerintah.
Apalagi KA Parahyangan sudah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia lantaran sudah beroperasi sejak 1971 silam.
“KA Parahyangan milik negara (BUMN PT KAI) dan bersejarah ditutup dan dikorbankan demi KA Jakarta-Bandung yang mayoritas dimiliki China. Wes wolak-walik logikane (logikanya sudah terbolak-balik),” kata Rizal Ramli ditulis (4/12/2022).
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI saat dikonfirmasi soal isu tersebut, mengaku masih berkoordinasi dengan stakeholder lain. Yang jelas, hingga kini KA Parahyangan yang diisukan akan digentikan pada Juni 2023 mendatang masih beroperasi.
“Kami tegaskan bahwa KA Argo Parahyangan tetap beroperasi seperti biasa dan belum ada arahan resmi terkait isu tersebut,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Seperti diketahui, meski bernama Kereta Cepat Jakarta Bandung, kereta ini sejatinya tak menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bandung.
Ini karena lokasi stasiun kereta berada di Tegalluar yang masuk Kabupaten Bandung, dan Stasiun Padalarang yang merupakan wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Baik Padalarang maupun Tegalluar, merupakan wilayah pinggiran atau daerah penyangga Kota Bandung. Untuk menuju pusat Kota Bandung dari kedua wilayah tersebut, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 30-45 menit, itu pun jika jalanan lenggang alias tanpa macet.
Bagi penumpang yang memang tinggal dan bekerja sekitar di Tegalluar dan Padalarang, tentu jadi keuntungan tersendiri. Namun, bagi penumpang yang ingin ke Kota Bandung atau sebaliknya, naik kereta cepat artinya harus bersiap sedia berganti moda transportasi.
Mengutip Kompas, Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pihaknya membangun stasiun kereta cepat di Padalarang untuk mengakomodasi penumpang dari atau menuju Kota Bandung dengan kereta pengumpan atau feeder.
Dengan kata lain, penumpang kereta cepat dari Jakarta yang ingin melanjutkan perjalanan ke Kota Bandung atau Cimahi harus berhenti di Stasiun Padalarang milik KCIC dan berjalan kaki menuju Stasiun Padalarang milik PT KAI. Kedua stasiun itu terpisah jarak beberapa ratus meter.
Stasiun kereta cepat dan kereta reguler itu saat ini dibangun dalam satu kawasan atau hub. Nantinya, di Stasiun Padalarang PT KAI, penumpang bisa menaiki KA feeder yang menuju ke Kota Bandung dan Cimahi.
Selain menggunakan KA feeder, penumpang kereta cepat yang turun di Padalarang dan hendak ke Bandung dan Cimahi, bisa menggunakan kereta lokal (KRD Bandung Raya).
Laporan: Ranny Supusepa