KedaiPena.Com – “Creeping crises” atau krisis merangkak terjadi jika indikator makro terus merosot, daya beli melemah dan perusahaan yang gagal bayar (default) dan ‘zombie ekonomi’ semakin banyak.
Jika kelemahan makro bersamaan dgn kelemahan mikro, terjadilah krisis. Apalagi faktor global mengarah resesi.
Demikian disampaikan Begawan Ekonomi Rizal Ramli dalam kicauan di Twitter, ditulis Kamis (22/8/2019).
“Andalan utama Menteri Keuangan ‘terbalik’ (Sri Mulyani) hanya tambah utang dengan bunga tinggi, dan uber pajak sing printil seperti UKM,” kata RR, sapaan Rizal.
Ia pun mengingatkan Presiden Jokowi bahwa peningkatan utang punya dua fungsi yakni membiayai defisit dan menopang Rupiah. Tanpa utang Rupiah jebol.
“Saking sangat tidak kreatifnya (hal tersebut bisa terjadi),” sambung Tim Panel Ekonomi PBB ini.
“Miskin kreatifitas dan terobosan Menkeu “terbalik” itulah yang menjelaskan kenapa rezim Jokowi hanya berani menetapkan pertumbuhan ekonomi 2020, 5,3%,” lanjut dia.
Padahal, Rizal melanjutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menyentuh 6,5-7%.
“Kareana andalannya hanya utang, tanpa kreatifitas untuk memacu sumber-sumber pertumbuhan lain,” tandas Rizal.
Sementara itu, Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto mengatakan, target 5,3 persen cukup berat untuk dicapai. Tantangan dari perekonomian global masih menghambat target pemerintah.
Apalagi, perang dagang masih terus berlangsung. Currency war juga berpotensi muncul lantaran Tiongkok melakukan depresiasi mata uangnya terhadap dollar AS.
“Beberapa dampak dari eksternal itu bisa menjadi risiko memang ada tantangan di situ,” ujarnya dalam diskusi di kantor INDEF, Jakarta, belum lama ini.
Lanjut dia, perang dagang seharusnya bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menarik minat para investor. Sebab, sulit mengandalkan mitra dagang Indonesia yang juga ikut terdampak.
“Sebenarnya ada yang bisa dilakukan. Kalau mau bisa dipetakan mitra dagang utama kita situasi ekonomi seperti apa. Secara keseluruhan turun. Kalau turun pertumbuhan darimana? Ujung-ujungnya (mengandalkan) ekonomi domestik, itu harus dilakukan,” jelas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi