KedaiPena.Com – Indonesia pernah mengalami swasembada pangan pada era Presiden kedua Indonesia Soeharto, tepatnya pada pertengahan 1984.
Saat itu, Indonesia memberikan bantuan secara gotong-royong dan sukarela sebesar 100.000 ton gabah untuk petani miskin dunia.
Pada masa itu, para petani Indonesia meminta Soeharto menyerahkan gabah itu ke Badan Pangan Dunia atau Food and Agricultural Organization (FAO), kemudian diteruskan ke keluarga miskin di berbagai kawasan, khususnya di benua Afrika.
Padahal, sebelum mampu berswasembada, Indonesia adalah pengimpor beras yang jumlahnya cukup besar, yakni sekitar dua juta ton per tahun.
Saat itu, Indonesia berjaya dalam produksi beras. Bahkan, kata dia, bisa mengekspor beras ke Vietnam yang saat itu tengah kesulitan beras. Indonesia juga membantu negara di Afrika yang tengah dilanda kesulitan pangan.
Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan, untuk kembali mencapai swasembada pangan, perlu adanya riset demi inovasi.
“Menteri Pertanian juga perlu membuat perencanaan lahan sawah baru di tiga kawasan yang memiliki karakteristik serupa, yaitu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Papua,” ujar dia dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (18/9/2019).
Kawasan itu, sambung dia, mirip dengan delta Sungai Mekong di Vietnam yang sangat subur. Dengan lahan sawah baru sekitar satu hinga dua juta hektar.
RR, sapaannya, juga meminta Presiden Joko Widodo menjaga stabilitas harga dengan meminta Bulog berperan aktif melalui stok yang ada dan mengurangi impor. Rizal optimistis Indonesia bisa melakukan swasembada pangan.
Laporan: Muhammad Lutfi