KedaiPena.Com – Reshuffle merupakan upaya yang terakhir dalam meningkatkan kinerja kabinet.
Demikian disampaikan ekonom senior Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Selasa (14/7/2020).
“Dalam sejarah, Soekarno penah gagal dalam melakukan perombakan kabinet 100 menteri. Itu terjadi lantaran reshuffle yang dilakukan bukan sebuah operasi besar,” kata dia.
Jika reshuffle hanya ecek-ecek atau ‘facelift‘, bukan operasi besar alias over-haul, maka akan gagal.
“Bung Karno lakukan reshuffle terakhir ‘Kabinet 100 Menteri’. Gagal total, akhirnya undur diri,” ujar tokoh nasional ini.
Untuk diketahui, Survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebesar 69,6 persen menilai perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) mendesak untuk dilakukan saat ini.
Perombakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki kinerja pemerintahan.
Survei tersebut dilakukan secara daring pada 7 hingga 11 Juli 2020. Terdapat 587 responden yang berasal dari 23 provinsi. Survei dilakukan pada margin of error sebesar 4,04 persen.
Respons publik tersebut berkaitan dengan kinerja para menteri dalam menangani pandemi Covid-19. Beberapa menteri dinilai belum mencapai apa yang diharapkan.
Laporan: Muhammad Hafidh