Artikel ini ditulis oleh Tokoh Nasional DR. Rizal Ramli untuk dibacakan pada acara Haul 20 Tahun (Alm) Nuku Sulaiman, aktivis Prodem, 18 Maret 2023.
Saya kenal Nuku secara dekat. Aktifis Pro-Demokrasi “Pijar” yang keras, militan dan berani.
‘Man of Action’, pikiran diterjemahkan menjadi tindakan berani dan spektakuler.
Ada waktunya ketika rezim otoriter harus dihadapi dengan berani, tanpa basa-basi, ndak pakai mutar-mutar, langsung ke pokok persoalan.
Tagline Nuku “SDSB”: Soeharto Dalang Segala Masalah Banga”.
Nuku mengakronimkan judi SDSB menjadi Soeharto Dalang Segala Bencana. Ia membagi-bagikan stiker. Desember 1993, Nuku Soleiman ditangkap polisi. Ia divonis pengadilan 4 tahun hukuman penjara.
Di penjara itulah Nuku menikah dengan Yayuk. Saya jadi saksi perkawinan Nuku dan Yayuk. Mengharukan, yang diramaikan oleh banyak aktifis pro-demokrasi dan Polisi.
Nuku setelah menikah, tetap vokal, tetap kritis dan setelah keluar dari penjara, Nuku semakin berani menjadi ujung tombak perubahan melawan rezim otoriter Orba.
Legenda Nuku Sulaiman dan Kondisi Hari Ini.
Kondisi hari ini, demokrasi dipreteli & dibalikkan kembali menjadi semi-otoriter, negara hukum diubah menjadi negara kekuasaan, amburadul.
KKN hari ini lebih masif dan meluas dari pusat sampai daerah. Nepotisme Jokowi lebih ganas dan brutal dibanding zaman Soeharto.
Anak-anaknya tidak hanya menguasai banyak bisnis melalui mekanisme ‘dagang kekuasaan’ tapi juga menguasai jabatan politik.
Orok-orok nepotisme itu menghianati cita-cita reformasi dan cita-cita good governance, semakin jauh dari cita-cita pemerintahan yang bersih dan amanah.
Dalam konteks itulah perjuangan legendaris Nuku menjadi contoh perjuangan menegakkan kembali demokrasi dan keadilan untuk rakyat kita.
Kalo gadget seperti handphone sudah lola alias loading lama, ya harus diganti baru, benar ndak?
Yang sedang menjabat ini, kebanyakan lola, kenapa? Rakyat sudah teriak barang kebutuhan pokok semakin mahal, ekonomi semakin sulit, hukum carut-marut, apakah mereka mendengar? Nggak kan karena sudah super lola, yo wis harus segera diganti baru, tidak ada pilihan.
[***]