KedaiPena.Com – Para tokoh-tokoh pergerakan Indonesia di masa lampau memiliki ‘man of character‘. Sebut saja Bung Hatta dan Sutan Syahrir.
“Sebagai bangsa, kita dapat belajar dari pengalaman-pengalaman bangsa kita di masa lalu,” kata Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Ekonomi pada era kepemimpinan GusDur dalam diskusi virtual Ngopi Sore Kamis (23/7/2020).
Bukan hanya di Indonesia, di negara tetangga pun memiliki tokoh berkarakter kuat. Di Malaysia ada Mahathir Muhammad, Anwar Ibrahim. Lalu di Singapura ada Lee Kuan Yu dan kawan-kawan.
“Mereka, pada zaman itu, memiliki fitur yang hampir sama, satu karakternya kuat. Yang kedua ‘sense of mission‘, jelas bikin merdeka Malaysia, bikin merdeka Singapura, bikin merdeka Indonesia. Bikin makmur rakyatnya dan mengejar ketinggalan dari barat,” lanjutnya.
“Nah yang ketiga, yang dimiliki mereka yang disebut sebagai ‘operational leadership‘, kemampuan kepemimpinan lapangan operasional, bukan hanya bagus dalam konsep,” tambahnya.
Kelemahan Jokowi, pemimpin Indonesia saat ini, visinya hebat, tapi strategi sebaliknya.
“Visinya ketahanan pangan, tapi impor sebanyak mungkin. Ini yang terjadi di Indonesia, ambyar. Padahal diperlukan konsistensi antara visi, strategi, dan personalia-personalia yang hebat,” tegas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi