KedaiPena.Com – Begawan ekonomi Rizal Ramli menyindir pejabat yang kerap meminta bantuan Cina dalam menyelesaikan masalah dalam negeri. Termasuk dalam menyelesaikan sengkarut BPJS Kesehatan.
“Ada pejabat sok jago panggil aja Cina. Setiap ada masalah pasti Cina lagi Cina lagi,” ujarnya dalam sebuah keterangan yang diterima redaksi, ditulis Rabu (11/9/2019).
“Saya bilang pejabat tersebut berhak dapat gelar duta besar kehormatan Beijing, Cina di Jakarta,” imbuhnya.
Adalah Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan bisa menjadi penghubung dengan perusahaan asuransi Cina untuk memberi bantuan atas masalah BPJS Kesehatan.
Perusahaan asuransi yang dimaksud adalah Ping An Insurance. Luhut mengungkapkan, perusahaan ini telah menawarkan bantuan untuk mengevaluasi sistem Teknologi dan Informasi (TI) BPJS Kesehatan.
Ping An Insurance merupakan subsidiari dari PA, holding jasa keuangan asal Cina.
Menurut Rizal, kerjasama tersebut memiliki potensi bahaya yang bisa mengancam kedaulatan nasional. Sebab, pihak perusahaan bisa dengan leluasa mengakses data masyarakat yang mengikuti BPJS Kesehatan.
“Kebayanag enggak, nanti kalau data sistemnya masuk dia kuasai data kesehatan kita,” Rizal mewanti-wanti.
“Bisnis model hari ini siapa yang punya data dia yang menang. Kalau data 160 juta nasabah BPJS, sama saja nyerahin leher kita ke sana,” paparnya.
Dia menyarankan, siapapun pejabat mestinya tak memiliki mental ketergantungan dengan negara lain. Dia meminta pejabat harus lebih dulu memikirkan kepentingan rakyat dan ketahanan nasional.
“Sebelum saran sesuatu pikirkan kepentingan rakyat, ketahanan nasional. Ada pejabat mantan tentara kok enggak ngerti prinsip ketahanan nasional,” katanya.
Untuk diketahui Menko Luhut meluruskan kabar tersebut. Di memastikan tidak ada kerja sama antara Ping An Insurance dengan BPJS Kesehatan. Pernyataan ini sekaligus meluruskan adanya kabar kerja sama kedua instasi dalam mengatasi defisit BPJS Kesehatan.
Luhut mengatakan, dirinya hanya mempertemukan kedua belah pihak untuk saling bertukar pengalaman. Di mana, pihak Ping An sendiri dalam hal ini tengah berkembang melalui sistem teknologi untuk membantu pengembangan bisnis.
“Saya tidak tahu (masalah kerja sama) saya cuma sebatas masukan aja. Intinya saya hanya mempertemukan saja,” kata dia, saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Laporan: Muhammad Lutfi