KedaiPena.Com – Pancasila itu ideal dan indah. Pertama percaya Tuhan, kedua kemanusiaan, ketiga adalah nasionalisme, keempat demokrasi, dan yang kelima adalah keadilan sosial.
Demikian disampaikan Tokoh Nasional Rizal Ramli kepada KedaiPena.Com, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni.
Akan tetapi, sesal dia, mengapa masih terdapat rakyat yang miskin. 24 persen bangsa Indonesia sudah menikmati arti kemerdekaan, punya rumah, kesehatan dan sebagainya. Sementara, 42 persen sedang-sedang saja, dan 40 persen ke bawah ini belum menikmati arti kemerdekaan ekonomi.
Selain itu, Rizal juga mengatakan mengapa suatu negara yang memiliki ideologi yang sangat bagus dan sangat indah, dalam kenyataannya rakyatnya tidak sejahtera untuk masyarakat paling bawah.
“Terus terang ini bukan salah pemerintah yang sekarang. Hal ini akumulasi dari kebijakan ekonomi dari beberapa pemerintahan. Kenapa bisa terjadi?, Karena adanya ‘missing link‘, ada yang hilang. Jadi yang indah-indah ini UUD 1945, Pancasila, tetapi undang-undangnya, kebanyakan dalam bidang ekonomi, dirancang oleh orang asing, dibiayai oleh orang asing, diubah ke bahasa Indonesia dan dijadikan undang-undang,” papar eks Menteri Koordinator Perekonomian itu.
Tidak hanya itu, Rizal menjelaskan bahwa Undang-undang terkait ekonomi yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila, dapat membuat ekonomi Indonesia rusak.
“Undang-undang yang sebetulnya tidak sesuai dengan prinsip Undang-undang Dasar 1945, dan Pancasila membuat kebijakan ekonomi menjadi kapitalis ugal-ugalan,” jelas Rizal Ramli
“Sehingga apa yang indah ini, ada ‘missing link‘ undang-undang pesanan tadi yang di bikin oleh orang asing, jadi tidak aneh implementasinya tidak sesuai dengan cita-cita yang indah ini,” sambungnya.
Laporan: Muhammad Lutfi