BAGI Amerika Serikat, keberanian dan keteguhan hati Indonesia mengubah nama di perairan utara Pulau Natuna dari Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara dapat mereka gunakan sebagai pintu masuk untuk mengimbangi pengaruh Republik Rakyat Cina di kawasan ini.
Klaim Cina atas perairan di Laut Cina Selatan yang dikenal dengan istilah ‘nine dashed lines’ telah memicu ketegangan di kawasan.
Upaya Cina membangun pangkalan militer di sebuah pulau di wilayah yang mereka klaim itu pun telah meningkatkan kehati-hatian banyak negara, termasuk Amerika Serikat yang tidak ingin kehilangan kontrol.
Indonesia kini berada persis di tengah dua kepentingan yang sedang berhadap-hadapan.
Terlepas dari siapa yang merasa diuntungkan oleh keputusan Indonesia mengubah nama itu, pemerintah Indonesia harus tetap mengedepankan kepentingan nasional.
Siapa yang punya andil besar dalam merubah nama dari Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara?
Siapa lagi kalau bukan Rizal Ramli ketika menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya.
Oleh M.E. Irmansyah, Pengamat Sosial dan Ekonomi, Founder of Institute for Studies and Development of Thought (ISDT) 1998, Wakil Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam periode 2015-2020.