KedaiPena.Com – Ibu-ibu lebih ulet dari pada bapak-bapak, terutama di Asia. Makanya, ketika di tahun 1982, ketika begawan ekonomi Rizal Ramli menjadi Ketua Koordinator Pembenahan BRI Unit Desa di seluruh Indonesia, program tersebut sukses.
“Kita menciptakan kredit umum pedesaan dan kita ciptakan simpanan pedesaan (simpedes) dan itu menjadi program Perbankan di pedesaan yang paling berhasil,” kata Rizal saat menerima kunjungan ibu-ibu di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020)
“Dan salah satu yang saya perhatiin dan pengalaman yang ada, kalau ngasih kredit yang bagus itu ke ibu-ibu. Karena begitu uang dikasih ke ibu, pasti jadi buat anaknya dan keluarganya. Dan rata-rata kalau ibu-ibu yang pinjam pasti dibayar, dan menurut pengalaman saya, kredit untuk ibu-ibu jauh bisa dipercaya,” lanjut dia.
Selain dalam program Simpedes BRI, Rizal juga punya pengalaman dalam program PNM Mandiri. Program tersebut pun masuk kategori sukses.
Ibu-ibu, lanjut Rizal, juga melakukan gotong royong dalam pengelolaan kredit. Misalnya ibu X tidak mau bayar, maka 10 temannya harus bayar atau tanggung renteng.
“Jadi ibu itu dikasih hukuman sosial sehingga si ibunya malu, dan ternyata itu program sukses sekali. Tiga tahun lalu saya minta ditingkatin nilai kredit yang dikelola oleh PNM menjadi 3-4 kali lipatnya,” lanjutnya.
Dan seharusnya, imbuhnya, program kredit dari lembaga keuangan itu harus lebih banyak di usaha kecil dan perempuan. Sayangnya, saat ini total kredit di bank-bank untuk usaha kecil dan menengah, hanya sekitar 20-21%, sisanya itu untuk pengusaha besar. Padahal yang banyak menciptakan lapangan kerja malah yang kecil-kecil.
“Seandainya Rizal Ramli menjadi presiden, kita geser kredit usaha-usaha kecil bukan 21% tetapi 50% dalam 5 tahun, karena yang besar bisa mencari pilihan yang lain mereka bisa menerbitkan oblihasi, menerbitkan saham, minjam di luar negeri. Kalau yang kecil dan menengah kan tidak ada,” papar dia.
Laporan: Muhammad Lutfi