KedaiPena.Com – Melalui berbagai terobosan yang dilakukannya di PT BNI, kartu kredit menjadi salah satu penyumbang pemasukan yang lumayan signifikan dalam tempo tiga bulan.
Ini ditandai dengan kontribusi segmen kredit konsumer BNI sebesar 17,1 persen terhadap total kredit BNI Semester I 2016. Produk konsumer yang mendominasi adalah BNI Griya diikuti kartu kredit. Itulah sebabnya dalam hitungan bulan, misi menjejakkan kartu kredit di posisi dua perbankan nasional tercapai.
Rizal Ramli benar-benar fokus pada kredit. Tapi, menggenjot kredit bukan berarti obral kredit secara serampangan. Singkatnya, dia berhasil memainkan instrumen “gas dan rem” dengan sangat apik.
Di sisi lain, ekspansi kredit mustahil dilakukan jika struktur permodalan tidak kuat, dia memerintahkan direksi melakukan revaluasi aset. Hasilnya, BNI berhasil mendongkrak asetnya sebesar Rp2,1 triliun. Setelah dikurangi kewajiban pajak, sebagian nilai aset inilah yang dimasukkan ke modal.
Karenanya, BNI mampu memompa kredit hingga tumbuh hampir 24 persen pada Semester I 2016. Angka ini jauh di atas rata-rata perbankan nasional yang hanya 12 persen.
Jangan lupa, 73 persen dari total kredit BNI adalah kredit di segmen business banking berupa kredit produktif, seperti kredit modal kerja dan investasi. Lalu, disalurkan ke segmen korporasi, menengah, dan rakyat kecil, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di sini, nyata benar Rizal konsisten memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat kelompok menengah-bawah. Perseroan mengumumkan laba bersih pada semester pertama 2016 sebesar Rp4,37 triliun.
Angka tersebut melonjak 79,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih tersebut, terutama didorong oleh penyaluran kredit yang memang digenjot dan diperbaiki kualitasnya.
Peningkatan laba bersih seiring dengan terdongkraknya pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 11,7 persen menjadi Rp13,9 triliun. Hal ini terjadi karena realisasi penyaluran kredit BNI hingga akhir Juni 2016 tumbuh 23,7 persen dari Rp288,72 triliun jadi Rp357,22 triliun. Sedangkan, pendapatan nonbunga terkerek dari Rp3,44 triliun menjadi Rp4,43 triliun, alias naik 28,7 persen.
BNI kelimpahan untung dari tangan dingin Rizal. Sampai Juni 2016, asetnya mencapai Rp539,14 triliun atau tumbuh 25,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset tersebut merupakan “berkah” dari kenaikan dana pihak ketiga yang mencapai 19,6 persen dan deposit dari bank lain yang naik 28,6 persen. (*)