KedaiPena.com – Kebijakan pertahanan dan keamanan Indonesia seharusnya mempertimbangkan sisi geografi Indonesia yang memiliki wilayah lautan yang lebih luas dibandingkan daratan dan berbentuk kepulauan. Semestinya, hal tersebut mampu menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis maritim yang kuat, dengan memberikan kesempatan TNI Angkatan Laut untuk tumbuh besar dan kuat.
Tokoh Nasional, Rizal Ramli menyebutkan kesadaran maritim baru muncul pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Gus Dur.
“Jangan fokus semua ke darat saja. Karena wilayah kita memang lebih luas di laut. Kita jangan sibuk di darat saja, tapi juga di laut itu,” kata RR demikian ia akrab dikenal publik, Rabu (16/11/2022).
Kesadaran maritim itu pula yang menyebabkan Gus Dur saat itu mengangkat Sarwono Kusumaatmaja sebagai Menteri Kelautan pertama Indonesia.
“Konsep kekuatan maritim ini lah yang menjadi perspektif Gusdur, dan harus dibesarkan. Karena potensi gangguan kita itu paling besar di laut,” ucapnya.
RR memaparkan Indonesia itu dilewati tiga jalur utama strategis laut. Yakni, Selat Malaka, Selat Lombok dan Selat Makasar.
“Ketiga jalur ini sangat menentukan perdamaian dunia dan sangat menentukan siapa yang punya pengaruh hagemoni. Ini lah alasan mengapa angkatan laut kita itu harus dibesarkan, harus diberi kesempatan, jangan dikacaukan lagi,” ucapnya lagi.
Ia juga menegaskan bahwa kesempatan yang sama antara tiap matra TNI juga dijamin oleh Undang-undang, yang menetapkan pergantian merupakan suatu keniscayaan.
“Kalau di negara lain, pemimpin yang tidak ikut aturan ya pasti digusur! Seperti contohnya Boris Johnson saat membuat peraturan tidak boleh ada pesta waktu di zaman covid, dia malah bikin pesta akhirnya kan digusur,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Rafiq