Artikel ini ditulis oleh Tokoh Nasional, DR. Rizal Ramli.
SEMINGGU lagi akan ada muktamar Muhammadiyah di Solo. Agendanya termasuk pemilihan Ketum Muhammadiyah.
Sudah menjadi tradisi yang tidak sehat, nyaris semua pemilihan Ketua Ormas besar, “dicampuri” oleh kekuasaan.
Jika hanya sekadar lobi untuk membujuk peserta, mungkin tidak ada masalah.
Tapi sudah jadi kebiasaan buruk, dukungan itu dibarengi dengan permainan uang. Permainan uang itu yang merusak roh organisasi.
Organisasi-organisasi yang sejak awal memperjuangkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran ummat, akhirnya hanya menjadi sekadar stempel untuk mendukung kekuasaan.
Menjadi organisasi Plat Merah, bukan organisasi Plat Hitam yang mewakili kepentingan masyarakat.
Saya mengimbau kepada muktamirin (peserta muktamar) untuk menggunakan nurani.
Agar Muhammadiyah tetap menjadi organisasi penyalur suara dan memperjuangkan kepentingan ummat.
Bukan berubah jadi stempel kekuasaan.
[***]