KedaiPena.Com – Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (RR) bersepakat dengan Menakertrans Hanif Dakhiri untuk meningkatkan standar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menjadi TPI (Tenaga Profesional Indonesia). Peningkatan standar itu dilakukan melalui revitalisasi pendidikan vokasional misalnya Politeknik ataupun Balai Latihan Kerja (BLK).
“Selama ini Indonesia terlalu fokus pada pendidikan umum, bayangkan dana kurang lebih RP 418 Triliun seluruhnya digunakan untuk peningkatan pendidikan umum,†ujar Menko RR usai rapat koordinasi dengan Menakertrans Hanif Dakhiri di kantornya Selasa (19/04).
Padahal, lanjutnya, dengan pendidikan kejuruan, pemerintah dapat mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan.
Dengan kesepakatan tersebut, mantan Menteri Keuangan era Presiden Abdurrahman Wahid itu berharap agar kualitas tenaga kerja Indonesia makin tinggi sehingga bisa menunjang pertumbuhan ekonomi yang juga berkwalitas.
Di sisi lain, Menko RR juga ingin Indonesia dapat mengirimkan lebih banyak tenaga kerja yang terampil. “Dari TKI menjadi TPI. Kalau sekarang dari ekspor unskilled labour kita bisa dapat devisa USD 10 miliar tahun 2015, diharapkan dengan transformasi ini bisa meningkat lima kalinya,†ujar Menko Rizal optimis.
Lebih jauh, dengan penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai berlaku awal tahun 2016 ini, percepatan transformasi pendidikan vokasional diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja di dalam negeri. “Sekarang profesi akuntan, perawat bisa masuk dari Filipina atau negara lain, kalau kita tidak siapkan tenaga kerja kita termasuk sertifikasinya maka tenaga kerja kita bisa kalah nanti,†tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menakertans Hanif Dakhiri menginginkan kesepakatan bersama dengan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli itu dapat menjadi kebijakan pemerintah secara keseluruhan. “Saya agak worry tentang SDM kita karena ada kesenjangan antara unskilled labour dengan skilled labour dalam hal upah,†tambahnya. Oleh karena itu, pihaknya siap berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk melakukan peningkatan kualitas tenaga kerja melalui revitalisasi dan rebranding BLK (Balai Latihan Kerja).
Salah satu contoh positif yang didapat dari tenaga kerja yang terampil, menurut Hanif, adalah tingginya upah tenaga las Indonesia. “Tenaga weld (las) Indonesia upahnya tinggi karena memiliki standar kualitas tinggi dan salah satu dari sedikit negara yang mampu melakukan pengelasan dalam air,†tutur Menakertrans Hanif.
Kedepan, pemerintah akan membuat skema percepatan revitalisasi lembaga-lembaga pendidikan vokasional sesuai dengan kebutuhan di kawasannya. “Misalnya kalau ada di daerah destinasi prioritas maka akan diintensifkan peningkatan kualitas pendidikan kepariwisataannya,†timpal Menko Rizal Ramli. Terpenting, tambahnya, pemerintah juga akan lebih intensif menjalin kerjasama dengan pihak swasta maupun negara luar sebagai partner penyedia instruktur.
Menyinggung tentang pendanaan, Menko Rizal  menyatakan akan mempersiapkan anggaran sebesar Rp 44 Triliun yang akan digunakan selama empat tahun. “Tapi soal detilnya masih akan dibawa ke forum sidang kabinet,†tukas Menko RR. Yang jelas, katanya, dana tersebut tidak digunakan untuk membangun fasilitas fisik melainkan untuk pengadaan trainer.
(Prw/Oskar)