KedaiPena.Com – Begawan Ekonomi Rizal Ramli diundang menjadi pakar yang memberi masukan terkait pemilihan Deputi dan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023.
Dalam rapat dengar pendapat umum tersebut, Rizal mengungkapkan, bahwa pejabat BI harus memiliki kejujuran kepada masyarakat Indonesia terkait data ekonomi moneter
RR begitu ia disapa mengaku bahwa 22 tahun lalu pada 1996, dirinya sempat memprediksi akan terjadi krisis besar yang menimpa Indonesia pada periode 1997-1998.
Hal ini, kata Rizal, lantaran dia melihat sejumlah indikator yang memburuk mulai dari utang Indonesia paling banyak swasta, defisit transaksi berjalan yang tinggi dan nilai tukar rupiah yang ‘under value’.
“Tolong pejabat BI berikanlah angka yang benar, jujurlah. Kami ingat pernah meramalkan ada krisis besar pada 1997-1998. Tapi analis asing menyebut tidak terjadi apapun,” ujar Rizal di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
“Tidak ada yang mengatakan itu kecuali kami, nyatanya dibantah oleh BI dan pemerintah, datanya tidak benar. Akhirnya terjadi krisis besar 1998,” sambung Rizal.
Rizal mengungapkan, kala itu BI tidak transparan ketika menyampaikan jumlah utang swasta.
“Saya mengharapkan saat ini BI bisa tetap transparan,” beber mantan Menteri Koordinator Kemaritiman RI ini.
Laporan: Muhammad Hafidh