KedaiPena.Com – Begawan ekonomi Dr. Rizal Ramli mengungkapkan bahwa bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia justru akan menjadi beban jika kita tidak sanggup menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
RR, sapaannya, lalu membeberkan cara untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga bisa mengejar ketertinggakan Indonesia dari negara-negara di Asia.
“Waktu saya menjabat sebagai Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, saya mengambil pilihan strategi inovatif melalui growth story,” cerita dia.
Rizal Ramli yang dikenal sebagai tokoh pembela konstitusi tersebut tidak ingin memilih strategi pengetatan (austerity) ala Bank Dunia yang bisa membuat ekonomi Indonesia paska krisis 1997/1998 akan semakin anjlok.
Hasilnya, ekonomi era Pemerintahan Gus Dur bisa tumbuh dari minus 3 % menjadi plus 4,5%. Melalui strategy growth strory yang dilakukan oleh pemerintahan Gus Dur, Indonesia berhasil menurunkan utang dan menurunkan indeks gini, yang artinya menciptakan pemerataan.
Ia kemudian menjawab pertanyaan audiens, kenapa lebih banyak anak muda tak tertarik bekerja di sektor pertanian. Dr. Rizal Ramli mengungkapkan bahwa memang tak aneh jika banyak yang akhirnya enggan bertahan di sektor pertanian. Kabulog era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini memberikan contoh kenapa pertanian Indonesia kalah dengan negara-negara di Asia Timur, Korea, Taiwan dan lain-lain.
“Karena negara-negara seperti itu menerapkan kebijakan pricing policy (kebijakan harga) terhadap sebagian produk pangannya. Sehingga ketika musim panen tiba, petani tidak akan berhadapan dengan penurunan harga yang membuat petani rugi,” ungkap Rizal yang saat menjadi Kabulog berhasil memangkas rekening liar (dana off budget), praktek pungli & perjalanan dinas hingga 40%.
Laporan: Muhammad Hafidh