KedaiPena.Com – Berkat perjuangan Ketua DPD KNPI Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang seolah tak ada hentinya untuk membangun komunikasi intensif dengan Dr. Rizal Ramli, akhirnya undangan untuk mengisi Dialog Kebangsaan bisa terwujud.
“Saya sejak kemarin malam sudah tiba di Jambi. Hingga malam tadi, saya tidak bisa tertidur karena was-was dengan kemungkinan jadwal meleset,” ungkap Yusran, ketua panitia Dialog Kebangsaan “Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia” itu.
Syukur, alhamdulillah. Begitu kata Yusran ketika mendapat kabar Rizal Ramli telah berada dalam pesawat penerbangan Jakarta-Jambi.
“Pak, saya itu cemas begitu Bapak bilang bahwa sebelum petang harus berada di Jakarta. Saya kawatir, Bapak tidak jadi datang,” ungkap lega Yusran kepada Dr Rizal Ramli di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
Cerita terus berlanjut. Perjalanan dari Jambi menuju kabupaten Tanjung Jabung Barat yang membutuhkan waktu tempuh selama 2,5 jam, akhirnya dapat dilalui. Di lokasi acara Dialog Kebangsaan, peserta sudah menanti. Tiba di lokasi, Dr. Ramli disambut dengan tradisi makan sirih pinang.
Selama kurang lebih 20 menit, Dr. Rizal Ramli memberikan pengantar dialog, kesempatan bagi audiens dibuka. Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan persoalan ekonomi, lebih banyak muncul.
Tentu saja itu hal yang wajar. Karena Dr. Rizal Ramli memang telah lama dikenal sebagai ekonom alternatif yang memiliki sikap keberpihakan yang jelas terhadap konstitusi dan kepentingan rakyat.
Namun, akhir-akhir ini, ada yang baru dari pertanyaan-pertanyaan audiens. Terutama setelah berkembang kabar dari beberapa tokoh dan organisasi yang mendorong Dr. Rizal Ramli maju di 2019.
Ada satu pertanyaan menarik dalam Dialog Kebangsaan “Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia” di Jambi, 20 Desember 2017.
“Apa yang pertama kali akan Bapak Dr. Rizal Ramli lakukan, jika nanti berhasil menjadi Presiden atau Wakil Presiden Indonesia?”, tanya salah seorang peserta Dialog Kebangsaan.
Mendengar pertanyaan tersebut, Dr. Rizal Ramli mengungkapkan cerita dibalik usulannya kepada Gus Dur agar Baharudin Lopa dicalonkan sebagai Jaksa Agung. Ketika usul Rizal itu mulai diketahui oleh beberapa orang, ada beberapa orang yang mengatakan “Rizal, kalau Pak Lopa menjadi Jaksa Agung, kita semua bisa diperiksa”.
Mendengar itu, Rizal Ramli yang dikenal sebagai sosok bersih sehingga mempunyai keberanian bersikap terbuka, hanya tertawa kecil. Dalam hati ia berkata “kalau saya sih aman-aman saja, mungkin anda kali ya.”
Rizal Ramli kemudian melanjutkan jawaban pertanyaan peserta dialog tadi. Pertanyaan menantang dari peserta itu, terang saja membuat Rizal Ramli tertantang.
Ia kemudian mengajukan pertanyaan kepada audiens, “Bagaimana kalau kita kirim 100 koruptor kakap ke Boven Digul yang banyak nyamuk malarianya?”.
Spontan audiens menyatakan secara serempak setuju diiringi tepuk tangan meriah yang bersemangat.
Laporan: Muhammad Hafidh