KedaiPena.Com – Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya  Rizal Ramli menyatakan sangat menghargai dan bersyukur dengan dukungan dari masyarakat Danau Toba kepada dirinya. Apa yang dilakukannya di jajaran pemerintahan, walau hanya singkat, ternyata telah memberi manfaat yang berarti bagi masyarakat sekitar Danau Toba khususya, dan rakyat Indonesia pada umumnya.
‎
“Allah Yang Maha Kuasa telah mengaugrahi kita alam yang luar biasa indahnya. Sayangnya, kita tidak punya cukup dana untuk mengembangkan semuanya secara bersamaan. Itulah sebabnya kita pilih 10 prioritas. Saya percaya dengan teori angsa terbang, yaitu serombongan angsa yang terbang dengan seekor di paling depan. Nah, kalau Danau Toba bisa kita kembangkan dan ‘terbang lebih tinggi’, maka akan diikuti dengan daerah-daerah lain di sekitarnya,†papar Rizal Ramli saat menerima kunjungan Yayasan Masyarakat Cinta Danau Toba (MCDT), di Jakarta, ditulis Jumat (5/8).‎
‎
Menurut dia, anggaran pemerintah amat terbatas. Dengan melesetnya target penerimaan pajak, maka akan lebih banyak lagi pemangkasan anggaran. Untuk itu, agar pengembangan 10 destinasi utama tidak terganggu, Rizal Ramlli sudah berhasil meyakinkan Bank Dunia untuk membantu pembiayaannya.
‎
Bermodal jaringan internasional yang luas dan kemampuan lobi yang mumpuni, Â mantan penasehat ekonomi Perserikata Bangsa Bangsa (PBB) tersebut berhasil memperoleh komitmen pinjaman hingga US$3,8 miliar. Namun karena jumlahnya cukup besar, dana itu merupakan hasil sindikasi Bank Dunia dan sejumlah lembaga keuangan lain, yaitu, Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), Asean Infrastcuture Development Bank (AIDB), dan lainnya.
‎
Pada titik ini, keandalan Rizal Ramli kembali terbukti. Dia berhasil memperoleh pinjaman yang besar itu nyaris tanpa syarat, apalagi yang memberatkan. Para kreditor itu bahkan bersedia memangkas  proses yang biasanya memakan waktu 1,5 tahun menjadi hanya 6 bulan. Selain itu, Rizal Ramli juga sukses ‘memaksa’ para kreditor agar berkomitmen tidak ada dana yang digunakan membiayai bermacam konsultan untuk studi dan survei ini itu.
‎
“Biasanya sekitar 5% dana habis untuk macam-macam konsultan. Kita tidak perlu itu. Lha wong semuanya sudah jelas. Lagi pula, semua masterplan dan rincian konsep pengembangannya sudah kita lakukan sendiri. Untuk apa lagi? Alhamdulillah, Bank Dunia dan yang lainnya setuju,†ungkap Rizal Ramli.
‎
Sebagaimana para pengurus Yayasan tadi, dia juga berharap apa yang sudah dilakukan akan diteruskan oleh penggantinya. Akan sayang sekali bila hal itu mandeg, dan akhirnya menjadi sia-sia belaka. ‎
‎
Sesepuh masayarat Sumut, Haposan, menyatakan gagasan Rizal Ramli juga sudah dilakukannya sejak 20 tahun silam. Dia berupaya menumbuhkan kesadaran, Â pentingnya Danau Toba sebagai warisan yang amat berharga bagi anak-cucu. Itulah sebabnya dia mengajak masyarkat tidak menjual lahannya agar bisa melestarikan dan memetik manfaat secara langsung.Â
(Prw)