KedaiPena.Com – Sudah enam bulan, sejak ditetapkan pasien pertama Covid-19 pada awal Maret 2020, nyaris tidak ada kebijakan yang betul-betul dirasakan oleh golongan menengah ke bawah.
“Kalau dengar (kebijakan pemerintah) manis, tapi saya selalu melihat apa yang terus terjadi di lapangan terutama golongan menengah bawah, ini kan nyaris tidak ada apa-apa,” kata begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Jumat (7/8/2020).
Stimulus ekonomi yang dimaksudkan pemerintah, lanjut Rizal, sebagian besar dialokasi untuk perusahaan atau korporasi besar.
“Pertanyaannya, pabrik yang rata-rata kapasitas produksinya 40% dikasih stimulus, memang dia mau meningkatkan produksi? Rugi dia, karena tidak ada permintaan,” lanjutnya.
Jadi kuncinya, Rizal memberikan saran, pemerintah harus mendongkrak permintaan terlebih dahulu, dengan memompa dari golongan menengah ke bawah.
“Karena kalau golongan menengah ke bawah ada uang, pasti mereka belanjakan. Kalau itu yang dilakukan, baru ada permintaan, membantu (perusahaan) yang besar-besar,” sambungnya.
Masih menurut eks Menko Perekonomian Presiden Gus Dur, sementara jika stimulus yang diberikan kepada golongan atas, maka tidak ada dampaknya.
“Buntutnya nanti dipakai beli emas, spekulasi mata uang, dipakai beli aset-aset yang harganya sudah jatuh,” jelas mantan Tim Panel Ekonomi PBB ini.
“Jadi arah kebijakan saya belum lihat jelas, masih mau menyenangkan semua pihak padahal dalam krisis, prioritas kita adalah rakyat golongan menengah ke bawah,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi