KedaiPena.Com – Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) diharapkan meninggalkan politik praktis. NU harus kembali kepada khittahnya yakni perjuangan keumatan melalui sektor pendidikan maupun ekonomi.
Hal itu disampaikan Menko Ekuin era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Rizal Ramli.
“Dengan adanya Komite Khittah NU ini, Alm Gus Sholah ingin mencoba meluruskan kembali NU. Pengurus NU yang tidak ikut politik praktis tapi ada dalam garis perjuangan keumatan, membuat umat cerdas dan sejahtera,” kata dia dalam diskusi Ngopi (Ngobrol Perkembangan Indonesia) Bareng RR melalui webinar, belum lama ini.
Menurut Rizal, PBNU saat ini sudah terseret politik praktis, bahkan ada ketua umum partai yang menginginkan menjadi ketua umum PBNU.
“Kenapa ada komite khittah? Karena ada banyak pengurus yang sudah melenceng. NU besar sejak zaman kolonial Belanda, di zaman Orde Baru juga besar,” imbuh Rizal Ramli
Menurut Rizal, bila NU diperbaiki otomatis bangsa ini juga akan bangkit.
Sementara itu, mantan Juru Bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi mengungkapkan, Komite Khittah NU ingin mengembalikan NU kepada garis perjuangannya sesuai pendiriannya di tahun 1926.
Menurut Adhie, sekarang ini sejak 10 tahun belakangan, NU di kalangan struktural lebih asik berpolitik ketimbang membangun masyarakat.
“Kalau NU sehat bangsa Indonesia bisa bangkit,” kata Adhie.
Dalam diskusi yang sama, Gus Aam, yang merupakan cucu pendiri NU Agus Solachul Aam Wahib mengatakan, tujuan Komite Khittah NU adalah ingin memperbaiki PBNU.
“Tujuan utamanya Komite Khittah adalah meluruskan dan memperbaiki PBNU, karena sudah melenceng dengan AD/ART dan menyimpang dari paham ahlus sunnah wal jamaah,” pungkas Gus Aam.
Laporan: Muhammad Lutfi