KedaiPena.Com – Film dokumenter Herman O. Lantang (HOL) dinilai dapat mengingatkan sikap terbuka seseorang, untuk menjadi sosok manusia yang seutuhnya. Sosok Herman O. Lantang yang apa adanya dapat menjadi daya tarik dari film tersebut.
Demikian kata Sutradara Riri Riza Film Gie, saat mengupas film dokumenter Herman O. Lantang, Minggu, (23/5/2021). Film dokumenter tentang Herman O. Lantang (HOL) yang resmi diputar pada Sabtu, (22/5/2021) di Kampus UIN Jakarta.
“Saya fikir film Herman O. Lantang ini membanggakan, maksudnya film dokumentasi itu, bisa punya banyak sekali manfaat. Di dalam film ini ada hal yang menarik untuk menangkap sosok Herman lantang yang apa adanya,” kata Riri Riza.
Hal lain yang membuat Riri Reza senang dari film dokumenter tersebut, ialah saat diperlihatkanya kedekatan Herman Lantang dengan istri dan anaknya.
“Film ini mengingatkan saya. Waktu membuat film ada sikap terbuka, sikap tangan terbuka, untuk saya. Saya diberi kesempatan untuk memahami bagaimana film ini, bagaimana pentingnya hidup bermasyarakat,” lanjutnya.
Walaupun kata Riza, film Herman O. Lantang dapat dikupas menjadi empat bagian. Hal ini dilakukan agar film ini bisa lebih akrab untuk generasi milenial. Karena generasi sekarang tidak bisa menonton dengan durasi yang panjang.
“Mereka (generasi sekarang) mungkin nonton 5 menit saja sudah capek. Jadi mungkin bisa dibagi jadi 10 menit tentang sisi apa yang menarik dapat diambil oleh generasi. Saya melihat Herman O. Lantang dapat diterima di setiap perkembangan, terlebih sosok Om Herman Lantang di film tersebut diceritakan memiliki keluarga yang bebas dan keluarga yang bersyukur,” papar dia.
Selanjutnya, Riri mengatakan, sosok Herman adalah terkait dengan tradisi mendaki gunung, menjelajah Indonesia.
“Herman Lantang sosok yang menginspirasi banyak kalangan. Bukan hanya generasi sekarang, tapi juga generasi sebelumnya, tahun 80, 90,” sambungnya.
Dan mestinya film ini bisa diedarkan lebih jauh kepada seluruh komunitas pecinta alam di Indonesia.
“Supaya (Herman Lantang) jadi contoh. Tentang kesederhanaannya, apa adanya. Cinta keluarga dan alam,” lanjut dia.
Laporan: Sulistyawan