KedaiPena.com – Masuknya Ridwan Kamil ke dalam anggota Kosgoro 1957, dinyatakan akane merubah peta capres dan cawapres yang selama ini dikuasai oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Direktur Rumah Politik, Fernando EMas menyatakan suatu kewajaran jika Partai Politik menginginkan pada Pilpres 2024 bisa mengusung kadernya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan manfaat terhadap perolehan suara partai.
“Termasuk Golkar, ingin mengusung kadernya pada pilpres 2024 yang akan datang. Masuknya Ridwan Kamil ke Partai Golkar tentunya salah satu strategi partai tersebut menghadapi pilpres 2024, karena melihat elektabilitas Airlangga Hartanto yang masih belum bisa terlalu diharap untuk bisa memenangkan kontestasi,” kata Fernando, Minggu (18/12/2022).
Ia menyatakan elektabilitas Ridwan Kamil yang cukup baik, sangat memungkinkan RK menjadi pilihan yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu pada pilpres yang akan datang sebagai capres ataupun cawapres.
Tapi tentu saja, lanjutnya, Airlangga Hartanto selaku Ketua Umum Partai Golkar akan melakukan kalkulasi, sebelum pada akhirnya KIB memutuskan mengusung capres dan cawapres yang mana dalam Pilpres 2024.
“Saya melihat KIB tidak akan mengusung Airlangga Hartanto karena sampai saat ini tingkat elektabilitasnya masih sangat rendah. Selain itu, ada beberapa kasus yang menyeret nama Airlangga. KIB membutuhkan sosok lain yang bisa diusung sebagai capres pada pilpres 2024. Sangat realistis kalau KIB mempertimbangkan Ridwan Kamil yang elektabilitas jauh lebih baik dari Airlangga,” ungkapnya.
Terkait potensi Ridwan Kamil menjadi capres dari KIB, Fernando menyatakan hal itu sangat mungkin.
“Partai Golkar sebagai pemilik anggota DPR tertinggi dari PAN dan PPP, sehingga sangat layak kalau diberi posisi capres,” ungkapnya lagi.
Ia juga menyatakan Ridwan Kamil juga jauh lebih besar dibandingkan Ganjar Pranowo, karena peluang Ganjar untuk diusung sebagai capres oleh PDIP masih sangat besar sehingga sangat kecil kemungkinan Ganjar akan diusung oleh KIB pada Pilpres 2024 yang akan datang.
“Bisa saja Sandiaga Uno yang juga diperhitungkan sebagai cawapres. Apalagi Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang lalu diberi KTA oleh Partai Amanat Nasional ketika diusung mendapingi Prabowo,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa