KedaiPena.Com- Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah menjadi pembicaraan hangat masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Pasalnya, nama Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil masuk dalam bursa kandidat pendamping bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
Meski demikian, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira mengakui nama Ridwan Kamil masuk ke dalam kandidat bacawapres Ganjar. Andreas menyebut secara elektoral, Ridwan Kamil masuk ke dalam radar partai-partai politik pengusung Ganjar.
Namun, ia menegaskan partainya mengedepankan etika politik untuk menduetkan Ganjar dengan Ridwan Kamil.
Sebab, kata dia, Ridwan Kamil adalah Waketum Partai Golkar. Terlebih, secara posisi politik Golkar juga telah menyatakan
mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
“Kalau dilihat dari aspek elektoral, Ridwan Kamil tentu masuk dalam pantauan radar PDI Perjuangan dan partai-partai pengusung Ganjar Pranowo,” kata Andreas, Selasa,(12/9/2023).
Andreas pun menyampaikan elektabilitas Ridwan Kamil selalu menempati peringkat teratas sebagai cawapres 2024. Menurutnya, realitas tersebut menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap mantan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.
Selain itu, Ridwan Kamil juga sosok yang merepresentasikan daerah Jawa Barat dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia.
“Ridwan Kamil juga bisa menjadi figur representasi Golkar sebagai salah satu partai besar di Indonesia,” ujarnya.
Kendati demikian, Andreas memastikan
PDIP dan partai pengusung Ganjar akan mengedepankan komunikasi politik yang beretika apabila ingin meminang Ridwan Kamil sebagai bacawapres.
“Karena itu, ruang gerak proses politik dan dinamika tentu akan bergerak pada tataran dialog dan komunikasi antara ketua umum dan pimpinan partai untuk menemukan solusi terbaik untuk menetapkan capres/cawapres,” tuturnya.
Dikatakan Andreas, PDIP bersama partai mitra kerja politik juga melihat aspek value (nilai) dalam menentukan figur bacawapres pendamping Ganjar. Sebab, sosok cawapres harus bisa menyatu dengan capres apabila terpilih dan bersama-sama menjalankan roda pemerintahan.
“Itu karena bukan hanya soal menang-kalah, tetapi setelah menang capres dan cawapres harus merupakan figur-figur yang menyatu dalam visi kebangsaan dan kenegaraan serta saling melengkapi dari aspek teknokratis sehingga dengan demikian platform politik pemerintahan melanjutkan dan mempercepat legacy atau warisan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin bisa terwujud,” pungkasnya.
Golkar Tegas Ridwan Kamil Dipersiapkan Jadi Cagub di Jabar atau Jakarta
Terpisah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, mengungkapkan, pihaknya belum punya rencana untuk mendorong Ridwan Kamil sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024.
Menurut Doli, Partai Golkar justru mempersiapkan wakil ketua umum partai beringin itu untuk maju di Pilkada DKI Jakarta atau Jabar.
“Kami juga sudah punya planning buat RK (Ridwan Kamil), kita waktu itu sudah memutuskan untuk mendorong RK menjadi calon gubernur, nanti tinggal pilih dua, antara di Jawa Barat lagi atau di DKI Jakarta,” kata Doli.
Keputusan Partai Golkar soal Pilpres 2024, kata Doli, belum pernah ditinjau ulang. Mulai dari Musyawarah Nasional (Munas) hingga Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Adapun keputusan Munas hingga Rakernas adalah penentuan capres atau cawapres berada di tangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Kalau pun ada keputusan lain, itu pun kewenangan Pak Airlangga yang sudah kita kasih mandat penuh kepada ketua umum kami itu untuk menentukan sikap akhir menentukan pasangan capres dan cawapres,” ungkapnya.
Karana itu, Doli menegaskan, jika Golkar mengajukan Ridwan Kamil menjadi cawapres, maka hal tersebut tergantung keputusan Airlangga. Keputusan tersebut juga akan diputuskan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
“Oh ya pasti nanti pasti ada (Rapimnas), tentu dimulai dengan rapat-rapat sesuai dengan mekanisme internal, ada rapat internal DPP kemudian nanti sampai ke rapimnas,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena