KedaiPena.Com- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR memandang relevan target Indonesia terkait produksi siap jual atau lifting minyak sejuta barel per hari pada 2030. Pasalnya, Indonesia memang memiliki potensi besar sehingga target tersebut dinilai relevan.
“Bukan sesuatu yang sulit jika semua pihak bahu membahu untuk bersama mencapai cita-cita tersebut,” kata Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, ditulis, Sabtu, (30/1/2021).
Cucun begitu ia disapa mengatakan, target sejuta lifting minyak per hari masih relevan meskipun terdapat tren transisi energi. Bagi Cucun, kebutuhan migas di Indonesia masih cukup besar.
Terlebih lagi, lanjut Cucun, pada tahun 2019 lalu migas masih berkontribusi sekitar 54 persen dari total bauran energi yang dibutuhkan di tanah air.
Ke depan, Sektor migas pun masih diprediksi menopang sebanyak 44 persen dari bauran energi pada tahun 2050.
“Untuk itu, perlu peningkatan produksi migas yang masif demi mendukung keberlanjutan energi tersebut dan di sini target 1 juta barel lifting minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari harus bisa direalisasikan,” kata dia.
Cucun mengakui jika tantangan industri hulu migas saat ini kian besar. Produksi dari wilayah kerja yang ada saat ini mengalami penurunan karena berbagai faktor.
Di antaranya akibat lapangan eksplorasi yang kian menua dan tantangan dari kian pesatnya pengembangan energi terbarukan.
Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama era para stake holder di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian, SKK Migas, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), dan Indonesian Petroleum Association (IPA).
“Kami akan mengawal dari sisi regulasi melalui anggota kami yang ada di Komisi VI DPR,” kata dia.
Politikus asal Jawa Barat ini menegaskan pencapaian 1 juta barel lifting minyak per hari akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Salah satunya dengan menekan defisit perdagangan migas yang terjadi dalam dua tahun terakhir.
Pemerintah pun bisa mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pencapaian target lifting minyak sejuta barel per hari seperti penyederhanaan perizinan, penyediaan, keterbukaan data, dan integrasi hulu-hilir serta stimulus fiskal.
“Mengingat besarnya pengaruh produksi migas ini dalam perekonomian kita maka sudah sepantasnya,” pungkas Cucun.
Laporan: Muhammad Hafidh