KedaiPena.Com – Pemerintah diminta untuk fokus, efektif dan sinergistik dalam menerapkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini perlu dilakukan untuk menutupi sisi penawaran dan permintaan yang mengalami pelambatan akibat pandemi Corona atau COVID-19.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno saat menanggapi RI yang akan terkena resesi ekonomi di kuartal III. Kepastian tersebut sebelumnya disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Jadi terapi dilakukan di dua front sekaligus. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah cukup responsif, tinggal implementasinya harus fokus, efektif dan sinergistik,” kata Hendrawan kepada KedaiPena.Com, Rabu, (23/9/2020).
Politikus PDIP ini meminta, pemerintah pusat dan daerah juga dapat mengatur situasi untuk memainkan pedal rem dan pedal dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan lincah dan konsisten.
“Dalam sistem ekonomi pasar, siklus naik turun kegiatan ekonomi adalah soal biasa. Itu sebab ekonom Joseph Schumpeter bicara teori Konjungtur, Hyman Minski punya tesa instabilitas permanen. Jadi ekonomi pasar selalu penuh gejolak. Bila kecenderungan menuju resesi, maka kebijakan anti-siklis dengan kebijakan fiskal agresif dilakukan. Semua kran relaksasi untuk mendongkrak daya beli harus dilakukan,” tegas Hendrawan.
Hendrawan mengungkapkan, bahwa resesi sendiri akan membuat pengangguran dan kemiskinan bertambah di Indonesia.
Tidak hanya itu, kata Hendrawan, banyak perusahaan pailit atau bangkrut serta kegelisahan sosial naik yang bila tidak dikelola bisa menjadi krisis sosial.
“Itu sebabnya semua pihak harus bekerja dengan semangat kebersamaan dan integritas yang tinggi,” tandas Hendrawan.
Laporan: Muhammad Hafidh