KedaiPena.Com- Anggota Komisi XII DPR RI Nevi Zuairina meminta pemerintah dapat lebih serius lagi dalam pengembangan migas di Indonesia. Nevi sapaanya menilai pemerintah harus serius terutama untuk mengatasi permasalahan yang bisa dan dapat menghambat investasi migas di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Nevi menanggapi kabar Indonesia dilirik menjadi negara tujuan utama investasi sektor migas terbesar di wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Kabar itu diketahui dari Perusahaan riset energi dan intelijen bisnis independen basis Norwegia, Rystad Energy.
Dalam hasil analisisnya, Perusahaan riset energi dan intelijen bisnis independen basis Norwegia, Rystad Energy menyebut jika pada 2025 Indonesia akan menjadi negara tujuan utama investasi migas dengan porsi mencapai 60% dari total investasi migas di ASEAN.
“FPKS meminta pemerintah agar lebih serius lagi dalam pengembangan migas ini, terutama untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang bisa menghambat investasi migas di Indonesia,” kata Nevi kepada wartawan di Jakarta, Jumat,(20/12/2024).
Nevi menegaskan, FPKS menilai bahwa cadangan gas Indonesia masih sangat besar. Sehingga, kata dia, sangat menjanjikan apabila investor ingin mengeksplorasi lebih lanjut.
“Penemuan 2 cadangan gas besar di Blok South Andaman dan Blok Geng North, menyusul penemuan cadangan super jumbo di Blok Masela beberapa tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa harapan swasembada energi melalui pengembangan gas alam akan bisa terwujud dalam beberapa tahun ke depan,” tegas Politikus PKS ini.
Nevi melanjutkan, FPKS menilai adanya peningkatan investasi migas di Indonesia yang signifikan di Tahun 2025, merupakan suatu hal yang bagus bagi negeri ini. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dunia migas.
“Akan menjadi pendorong bagi peningkatan pendapatan negara dan kesejahteraan masayarakat. Selain itu, adanya investasi tersebut diharapkan bisa menjaga lifting migas kita, yang ditargetkan dalam APBN 2025 sebesar 605 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 5.629 juta kaki kubik feet gas per hari (MMSCFD),” tandas Nevi.
Sebelumnya, Indonesia dinilai menjadi negara tujuan utama investasi sektor migas terbesar di wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Perusahaan riset energi dan intelijen bisnis independen basis Norwegia, Rystad Energy, mengungkapkan pada 2025 Indonesia akan menjadi negara tujuan utama investasi migas dengan porsi mencapai 60% dari total investasi migas di ASEAN.
E&P Market Analyst Rystad Energy Stephen Salomo mengatakan, investasi gas bumi di Indonesia akan menjadi incaran dunia ke depannya.
Laporan: Muhammad Rafik