KedaiPena.Com – Di saat proses evakuasi 25 korban longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung masih dilakukan, tanah retak terjadi di wilayah lain di Ponorogo.
Tanah retak disertai bunyi gemuruh menyebabkan warga panik di Dusun Watu Agung Desa Dayakan, Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo pada Rabu (5/4) pukul 16.00 WIB.
“Sebanyak 78 KK yang terdiri dari 269 jiwa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Pengungsi menempati 4 lokasi. Warga masih belum berani kembali kerumahnya. Warga takut akan terjadi longsor seperti yang terjadi di Desa Banaran pada 1 April 2017 lalu,” kata Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Jumat (7/1).
Tanah retak di Dusun Watu Agung, Desa Dayakan semula lebar 30 cm, tepatnya di lingkungan Salam. Tanah retak terus melebar. Hingga saat ini keretakan tanah ada yang mencapai lebar 1 meter dengan kedalaman kurang lebih 3 meter, posisi ketinggian 300 meter.
Makin melebarnya retakan tanah menyebabkan masyarakat takut akan adanya longsor sehingga masyarakat masih mengungsi. Beberapa dinding rumah dilaporkan telah terjadi keretakan akibat tanah yang bergerak.
“BPBD Kabupaten Ponorogo telah mengimbau secara resmi melalui Camat Badegan yang ditandatangi Kalaksa BPBD agar warga tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman dengan Koordinator Kepala Desa Dayakan. BPBD telah menyiapkan tenda pengungsi dan kebutuhan logistik yang diperlukan. Saat ini masyarakat patuh dengan himbauan tersebut. 269 jiwa mengungsi,” sambung Sutopo.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas