KedaiPena.Com– Anggota DPR RI Komisi Pendidikan, Elnino Mohi, mengatakan protes tentang kenaikan SPP atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan hal wajar lantaran Mendikbudristek Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan yang membuat rakyat sulit mendapatkan pendidikan.
“Pak Nadiem ini orang yang cerdas. Kita hormati itu. Di sisi lain, kebijakan yang beliau buat, kalau saran saya nih, apabila tidak mampu bikin orang senang, maka jangan bikin orang lain susah. Itu prinsipnya,” kata Elnino, Senin,(13/5/2024).
Menurutnya, protes kenaikan UKT merupakan hal wajar karena Mendikbudristek Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan yang membuat rakyat sulit mengakses dunia kampus.
Elnino menyarankan, Kemendikbudristek mengevaluasi Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi atau SSBOPT pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Dalam aturan Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi atau SSBOPT itu disebutkan bahwa UKT ditetapkan oleh pemimpin PTN dan Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH).
“Sebaiknya dikaji ulang atau dievaluasi Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024,” kata Elnino.
Ketua DPD Gerindra Gorontalo ini mengingatkan, pentingnya biaya pendidikan yang mengedepankan keadilan. Menurut Elnino, hal ini diperlukan agar semua anak bangsa dari berbagai kalangan dapat mengenyam pendidikan di tingkat universitas.
“Biaya pendidikan harus mengedepankan rasa keadilan,” tegas Elnino.
Sekedar informasi, menjelang masa penerimaan mahasiswa baru di sejumlah perguruan tinggi, protes mengenai Uang Kuliah Tunggal atau UKT marak di kalangan mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa perguruan tinggi yang mengkritisi dan menggelar unjuk rasa terkait kenaikan UKT antara lain ialah UGM, Unsoead, UNRI, USU, UI hingga UIN Jakarta.
Laporan: Tim Kedai Pena