KedaiPena.Com-Pemerintah diminta agar dapat melakukan langkah antisipasi terkait potensi adanya gelombang resesi dan inflasi yang kini menghantui sejumlah negara di dunia. Gelombang resesi diprediksi akan terjadi di tahun 2023 lantaran saat ini dunia masih dibayang-bayangi ketidakpastian global baik resesi, inflasi dan perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung mereda.
“Peringatan (kekhawatiran) ini seringkali disampaikan (DPR) dalam setiap kesempatan, karena kita tahu ditengah ketidakpastian global bahwa ekonomi mengalami gangguan cukup berat,” kata
Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qudratullah, Sabtu,(1/10/2022).
Najib memahami bahwa kekhawatiran pemerintah cukup beralasan jika merujuk pada kondisi saat ini. Najib menegaskan, perang Rusia dan Ukraina telah menghambat pemulihan ekonomi di setiap negara.
“Kita tahu pasca pandemi disusul dengan perang Rusia di Eropa telah menghambat recovery ekonomi disetiap negara,” ungkap Najib.
Bahkan, Najib menambahkan, negara sekelas Inggris dan negara-negara barat menghadapi situasi tekanan inflasi cukup tajam.
“Bahkan mereka menaikkan suku bunga bank. Terkait kenaikan suku bunga bank, kita berharap otoritas terkait dalam hal ini Bank Indonesia (BI) tidak terlalu tinggi menaikkan suku bunga bank sehingga tidak terlalu berdampak terhadap perekonomian kita,” harap Najib.
Lebih lanjut Najib mengingatkan agar pemerintah mengantisipasi dan mengkalkulasi dengan cermat pasca adanya kebijakan di sektor energi beberapa waktu lalu.
“Setelah kebijakan kenaikan bbm kita harus ekstra hati-hati. Bersiap dengan berbagai skenario. Dan pemerintah harus pastikan stabilitas politik jelang pileg yang akan segera kita hadapi berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa kondisi dunia dalam “awan gelap” dan badai besar yang akan menghadang pada tahun 2023.
“Hati-hati ketidakpastian ini, mengenai ketidakpastian ini, dan tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak, di mediaonlinesemuanya mengenai resesi global, tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap, dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi,” kata Jokowi saat Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda di JCC, Jakarta, dikutip Jumat (30/9/2022).
Laporan: Muhammad Hafidh