KedaiPena.Com- Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY angkat bicara soal pernyataan Politikus PKB Faisol Riza yang menyebut ada langkah serius Presiden Joko Widodo atau Jokowi jika elektabilitas tokoh yang masuk bursa Capres tidak ada yang mencapai angka 30 persen.
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani memandang, pernyataan dari Faisol Riza sebaiknya dapat diuji terlebih dahulu kebenarannya. Namun sekalipun benar maka tentu hal itu akan menjadi sesuatu yang tidak etis dan pantas dilakukan seorang Presiden.
“Pernyataan ini mesti diuji dulu kebenarannya, namun jika benar demikian adanya tentu menjadi sesuatu yang tak etis dan tak pantas untuk dilakukan seorang Presiden. Mencampuri terlalu jauh proses politik dan proses demokrasi menuju kontestasi Pilpres 2024,” kata Kamhar, Selasa,(6/12/2022).
Kamhar menilai, publik juga membaca dan menduga bahwa Presiden Jokowi akan memaksakan dengan berbagai cara agar calon presiden yang di-endorsenya berada pada posisi stabil mencapai suara 30% di survei.
“Kami mendesak Pak Jokowi untuk berhenti mengendorse Capres dan Cawapres yang dikehendakinya. Biarkan proses demokrasi ini berjalan secara alamiah,” kata Kamhar.
Kamhar menilai, jika intervensi dan lainya semacamnya ini terus dilakukan, bukan tidak mungkin akan menjadi cikal bakal politik adu domba yang justru kontra produktif dengan pernyataan dan komitmen Presiden Jokowi.
“Agar Pemilu menjadi ajang adu gagasan. Menjadi bertentangan perkataan dan perbuatan,” papar Kamhar.
Kamhar berharap, agar Presiden Jokowi dapat fokus menyelesaikan sisa masa tugasnya ini. Jokowi, kata dia, juga dia diminta berusah menunaikan dan melunasi janji-janji politiknya. pada masa kampanye periode pertama dan periode kedua.
“Jangan sampai publik kemudian menjadi apatis atau tak peduli dengan tawaran kontrak politik dari para Capres dan Cawapres kontestan Pilpres 2024 mendatang akibat sepak terjang Pak Jokowi yang menjadi legacy kurang baik,” beber Kamhar.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Faisol Riza dalam akun Instagram pribadinya menuliskan bahwa Presiden Jokowi akan mengambil langkah jika tokoh yang masuk dalam bursa Capres tidak mencapai angka 30 persen.
Politisi yang berangkat dari Dapil Jatim II yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo ini, mengungkapkan, kalau bakal ada langkah serius yang akan diambil oleh Jokowi.
Selain itu, ada hal lain yang akan dilakukan setelah Jokowi melihat tidak ada capres yang elektabilitasnya mencapai angka 30 persen tersebut.
“Akan ada langkah sangat serius dari Pak Jokowi setelah melihat semua capres tidak ada yang stabil di angka survei 30%. Percayalah,”tulis Faisol Riza dikutip pada Senin 5 Desember 2022.
Laporan: Tim Kedai Pena