KedaiPena.Com- Ajakan reformasi jilid II secara damai yang mencuat seiring dengan momentum 24 tahun reformasi tanggal 21 Mei 2022 lalu. Usulan itu, disampaikan Ketua Dewan Pers sekaligus akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra.
Menanggapi hal tersebut, Pendiri Lembaga Kedai Kopi Hendri Satrio menilai,ajakan Prof. Azyumardi Azra untuk melakukan reformasi jilid 2 dengan damai menarik. Terlebih, kata dia, tantangan reformasi di usia ke 24 tahun saat ini sangatlah besar.
“Terbaru adalah kelalaian Kemendagri dalam menerbitkan aturan pelaksanaan yang sesuai mekanisme demokratis dengan pemilihan umum/pilkada,” kata Hendri begitu ia disapa, Senin,(23/5/2022).
“Penggunaan UU No 10 hanya cocok digunakan bagi pejabat publik yang sedang kunjungan ke luar negeri dalam jangka waktu pendek dalam kurun waktu 5-6 bulan,” tambah dia.
Ia pun menerangkan, pejabat yang ditunjuk untuk menggantikan kepala daerah definitif dikhawatirkan terlalu lama menjabat sebagai Plt.
“Karena pejabat baru hasil Pilkada kemungkinan baru akan dilantik pada 2025. Penunjukan langsung pejabat tanpa Pilkada hanya akan mengulang keburukan masa orde baru,” beber dia.
Ia menambahkan, tantangan lain yang bisa merusak demokrasi dan kepatuhan terhadap hukum tata negara ialah menyampingkanya petunjuk dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Hendri menyinggung putusan MK untuk melakukan revisi UU Cipta Kerja.
“Contoh paling nyata adalah Putusan MK tentang UU Cipta Kerja yang harus direvisi namun sampai kini belum juga ada tindak lanjut,” demikian Hendri.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pers yang juga akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, bicara soal demokrasi Indonesia. Dia menilai Indonesia butuh reformasi jilid 2 secara damai.
Hal itu disampaikan Azyumardi saat menjadi pembicara dalam Peringatan dan Refleksi 24 Tahun Reformasi ‘Reformasi dan Jalan Keluar Krisis’ yang digelar Institut Harkat Bangsa.
Azyumardi menilai demokrasi semakin cacat gara-gara kebijakan-kebijakan yang bertolak belakang dengan demokrasi.
“Jadi sekarang kita membutuhkan reformasi jilid dua tapi yang damai. Terutama saya kira politik ya, politik kita perlu reformasi yang luar biasa. Birokrasi kita sudah banyak yang hilang,” ujar Azyumardi di Bimasena Club, Sabtu (21/5/2022).
Laporan: Muhammad Lutfi