KedaiPena.Com – Lembaga survei Indo Barometer melansir hasil survei terkait reklamasi Teluk Jakarta. Hasilnya, mayoritas warga DKI menganggap kebijakan megaproyek pembangunan 17 pulau Pantura Jakarta cuma merugikan penduduk.
Sedikitnya 34,9 responden yang menjawab merugikan nelayan. Lainnya, menganggap merusak lingkungan (31,9 peren), menimbulkan bencana (19,5 persen), dan hanya dinikmati orang kaya (5,2 persen).
“Lalu, dianggap sebagai lahan korupsi (3,9 persen), buang-buang anggaran (3,5 persen), penyempitan laut (0,9 persen), dan cuma menguntungkan pengembang saja (0,4 persen),” kata peneliti Indo Barometer Indo Barometer, Asep Saepudin dalam keterangan pers yang diterima Redaksi, Selasa (12/4).
Untuk diketahui, 57,3 persen responden, dalam penelitian Indo Barometer itu, menganggap megaproyek yang menghasil lahan baru seluas 5.100 ha itu merugikan warga.
Sedangkan 34,8 persen responden lainnya, menjawab menguntungkan warga Jakarta. Mereka menyatakan demikian dengan berbagai alasan. Misalnya, lahan kosong terbatas (21,6 persen) dan untuk ibukota yang maju (19,4 persen).
Kemudian, membuka lapangan kerja (19,4 persen), meningkatkan perekonomian (16,5 persen) tujuan wisata baru (8,6 persen), demi pemasukan daerah (7,2 persen), agar Jakarta lebih tertata (5 persen), 15 persen lahan untuk fasos/fasum (1,4 persen), serta laut telah tercemar (0,7 persen).
Survei tersebut dilakukan sejak 8-10 April terhadap 400 responden yang tersebar secara proporsional di enam wilayah ibukota. Responden dihubungi tim peneliti melalui sambungan telepon untuk menjawab kuesioner yang memuat 15 pertanyaan.
(Prw/Fat)