KedaiPena.Com- Tujuh puluh persen lahan pertanian di Kota Tangerang Selatan disebut-sebut telah diambil alih oleh pengembang. Hal tersebut telah terjadi sejak tahun 2011.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kota Tangsel Muhamad Ramdan menilai, jika sektor pertanian tidak perlu ketergantungan pada lahan.
“Lahan satu meter saja sudah bisa untuk kita bertani. Misalnya ada yang disebut pertanian partikel garden, terus hidroponik yang partikel, semacam itu ya. Semeter-semeter juga dia (petani) sudah dapat menghasilkan sampai puluhan juta dari hal itu,” ungkapnya kepada KedaiPena.Com, Rabu, (13/10/2021).
Ramdan begitu ia disapa memberikan pengalaman dan ceritanya pribadinya soal pertanian. Ramdan mengaku, membudidayakan labu madu di tiga kecamatan kota Tangsel.
“Contohnya yang lagi saya jalani sekarang membudidayakan labu madu. Labu madu di 3 Kecamatan dengan modal hanya 10 juta, dapat menjadi 30 juta, dalam jangka 70 hari, cukup 2 bulan lebih saja,” terangnya.
Ramdan pun mengakui, dinas langsung bergerak cepat dengan membeli hasil panen tersebut. Salah satu yang ia beli, merupakan hasil panen dari perusahaan bibit Panah Merah.
“Kita melakukan hal tersebut, tetapi itu bukan keinginan masyarakat sebenernya. Contohnya labu madu dari perusahaan bibit Panah Merah, Panah Merah itu benih penghasil, benih produsen, benih terbesar se-Indonesia,” sebutnya.
Namun demikian, Ramdan mengungkapkan, dalam proses jual beli hasil panen labu tersebut tidak selalu berjalan mulus.
“Tadinya hasil labuh madu itu dibeli sama perusahaan bibit Panah Merah. Ini hanya ada berapa, hanya satu ton, tidak sesuai dengan target yang minta oleh Panah Merah. Akhirnya, sama dia (petani) disini istilahnya diampar aja, di depan pasar modern itu 800 kilo hanya 4 jam habis,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Febri Putra. Ia mengatakan lebih dari 70 persen lahan pertanian di Kota bertajuk Cerdas, Modern dan Religius tersebut telah beralih fungsi.
“Saya tahun 2011 disini (BPP), awal masuk 2011. Lahan pertanian disini, kurang lebih ada 220 hektar sawah di Tangsel, sekarang abang mau tau ada berapa? Tersisa 3 hektar. Memang diambil pengembang. Lebih dari 70 persen lah yah, di pengembang semua,” ujarnya kepada Kedaipena.com, Selasa, (12/10/2021).
Laporan: Sulistyawan