KedaiPena.Com – Anggota DPR RI asal Kalimantan Barat, Daniel Johan meminta agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendy dapat turun untuk menangani bully yang terjadi kepada siswa SMP di Pontianak, Audrey (14).
“Kejadian ini harus benar-benar menjadi perhatian buat dunia pendidikan secara serius, menjadi tugas dan tantangan buat Mendikbud dan pemda termasuk KPPAD (Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah) agar tidak terulang lagi,” ujar Anggota DPR RI asal Kalbar, Daniel Johan kepada wartawan, ditulis Jumat (12/4/2019).
Tidak hanya ikut turun, Daniel juga meminta Mendikbud dan Pemda turut serta memfasilitasi permasalahan yang menimpa Audrey tersebut.
“Bisa dengan mengumpulkan para pelaku dengan melibatkan para psikolog untuk memahami secara mendalam dan mengambil pelajaran penting dari kejadian ini,” tutur caleg petahana DPR RI Dapil Kalbar tersebut.
“Kasus penganiayaan Audrey sangat di luar akal sehat, kita sangat empati dengan Audrey, doa kita agar Audrey kuat dan segera sembuh dari trauma, dan pihak berwajib agar segera mengusut kejadian ini secara tegas agar keadilan bisa terwujud,” imbuh Daniel.
Menurut politikus PKB itu, pengeroyokan terhadap Audrey merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan. Daniel menyebut, permasalahan ini harus ditangani dengan serius, apalagi sudah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ini adalah tamparan keras bagi dunia pendidikan kita, juga bagi kehidupan di dalam keluarga kita, bagi pendidikan nilai dan moral anak-anak kita, apalagi kejadian ini dilakukan oleh sesama perempuan, yang sangat memahami dan sama-sama memiliki naluri perempuan maupun naluri sebagai ibu nanti,” ucapnya.
Daniel pun mengaku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib bangsa Indonesia ke depan jika prilaku seorang remaja perempuan terhadap perempuan saja seperti itu.
“Apa yang bisa kita harapkan bila perilaku para calon ibu seperti itu, padahal mereka tulang punggung dan pondasi bagi anak-anaknya, para pewaris masa depan bangsa,” tambah Daniel.
Seperti diketahui, Audrey mengaku dikeroyok siswi SMA di kotanya pada 29 Maret lalu. Pelaku utamanya disebut berjumlah 3 orang, sedangkan 9 orang lainnya menyaksikan pengeroyokan itu. Tiga orang itu telah dipolisikan pihak Audrey dan kasusnya kini ditangani Polresta Pontianak.
Pengeroyokan yang menimpa Audrey viral di media sosial hingga muncul tagar #JusticeForAudrey. Pada Selasa (9/4), tagar tersebut menduduki posisi nomor 1 di dunia.
Laporan: Muhammad Hafidh