KedaiPena.Com- Sebagai partai pemenang Pemilu 2019 dan satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan capres dan cawapres pada pilpres 2024 tanpa perlu koalisi, partai PDI Perjuangan perlu strategi yang tepat untuk memenangkan pilpres. Termasuk dalam menentukan calon presiden dan partai yang akan diajak berkoalisi untuk mengusung pasangan capres dan cawapres.
Direktur Rumah Politik, Fernando Emas menyatakan pengumuman nama capres PDI Perjuangan yang dilakukan pada Jumat (21/04/23) agar PDI Perjuangan cukup waktu untuk membangun koalisi dan melakukan konsolidasi di internal karena sempat terjadi dinamika akibat perbedaan dukungan capres.
“Seperti yang sudah saya perkirakan selama ini, Megawati merupakan sosok yang demokratis dan realistis sehingga sangat tepat kalau memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan,” kata Fernando, Jumat (21/4/2023).
Pemilihan tempat Istana Batu Tulis tempat mengumumkan nama capres PDI Perjuangan, lanjutnya, sepertinya sinyal bahwa Megawati akan menunaikan janjinya pada Prabowo pada tahun 2009 lalu.
“Kehadiran Joko Widodo juga menunjukkan bahwa capres yang akan diumumkan oleh Megawati adalah merupakan kesepakatan antara Ketum PDI Perjuangan tersebut dengan Jokowi. Menunjukkan bahwa Megawati juga memerlukan sosok Jokowi untuk memenangkan pasangan capres yang akan diusung oleh PDI Perjuangan,” ujarnya.
Terkait pemilihan tempat Istana Batu Tulis, Fernando menyatakan sebagai simbol bahwa, kemungkinan besar Megawati akan menunaikan janjinya pada Prabowo.
“Sangat mungkin Ganjar Pranowo akan berpasangan dengan Prabowo Subianto karena sudah ada kesepakatan bahwa apabila keduanya memenangkan pilpres. Ganjar Pranowo menjalankan tugasnya hanya setengah periode kemudian dilanjutkan oleh Prabowo. Mengisi kekosongan kursi Wakil Presiden yang ditinggalkan oleh Prabowo akan diisi oleh Puan Maharani melalui pemilihan di MPR,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa